Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memuji rumah padat karya di Kota Surabaya karena bisa membantu pemulihan ekonomi, sekaligus pemberdayaan masyarakat setempat.
"Saya kira ini luar biasa. Aset pemerintah kota didedikasikan untuk membuka lapangan kerja bagi rakyat. Ini merupakan respons kebijakan yang baik untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Suatu langkah tepat saat kita ke depan dibayangi ketidakpastian ekonomi global," ujar Hasto saat menyempatkan mampir ke salah satu Rumah Padat Karya “Viaduct” di Jalan Nias Surabaya, Rabu.
Rumah padat karya di Surabaya tersebar di beberapa lokasi yang merupakan aset-aset pemkot, kemudian disulap menjadi tempat untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Rumah padat karya digunakan untuk kafe, barbershop, laundry, cuci motor, produksi kue, destinasi wisata, lahan pertanian, perikanan, dan sebagainya. Bahkan telah menyerap ribuan warga MBR.
Rumah Padat Karya “Viaduct” telah memberdayakan sebanyak 25 MBR sebagai pekerja langsung. Totalnya bisa mencapai 100 orang, termasuk para pemasok berbagai bahan makanan-minuman yang disajikan.
Rumah padat karya, lanjut Hasto, merupakan cerminan gotong royong kerakyatan yang mampu dikerjakan dengan baik di Surabaya yang saat ini dipimpin wali kota, wakil wali kota, dan ketua DPRD yang kader PDIP.
Baca juga: Hasto Kristiyanto siap gembleng 1.600 kader PDIP di Surabaya
Baca juga: Sekjen PDIP gowes bersama sejumlah kepala daerah di Surabaya
"Coba bayangkan kalau semua daerah begini, punya konsep semacam ini, pasti luar biasa. Menciptakan nilai tambah sebagai mata rantai perekonomian rakyat. Apalagi yang mengelola rumah padat karya ini adalah warga tidak mampu," kata dia.
Hasto mendorong para kader PDIP melakukan hal-hal konkret dalam menciptakan lapangan kerja.
"Apa yang dilakukan para kader PDI Perjuangan di Surabaya adalah upaya menghadapi tekanan-tekanan perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja," ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono memastikan berbagai program ekonomi kerakyatan terus didorong.
Menurut di, kolaborasi antara wali kota, wakil wali kota, para kader PDIP di DPRD, serta seluruh elemen partai berlambang banteng itu hingga tingkat kecamatan telah mampu memompakan pemulihan ekonomi secara lebih cepat.
"Semua berkomitmen bagaimana program padat karya sukses, sebagai respons atas situasi pemulihan ekonomi serta antisipasi potensi perlambatan ekonomi atau bahkan resesi ke depan. Di kampung-kampung MBR diberdayakan, salah satunya disalurkan ke berbagai rumah padat karya," kata dia.
"Saya kira ini luar biasa. Aset pemerintah kota didedikasikan untuk membuka lapangan kerja bagi rakyat. Ini merupakan respons kebijakan yang baik untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Suatu langkah tepat saat kita ke depan dibayangi ketidakpastian ekonomi global," ujar Hasto saat menyempatkan mampir ke salah satu Rumah Padat Karya “Viaduct” di Jalan Nias Surabaya, Rabu.
Rumah padat karya di Surabaya tersebar di beberapa lokasi yang merupakan aset-aset pemkot, kemudian disulap menjadi tempat untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Rumah padat karya digunakan untuk kafe, barbershop, laundry, cuci motor, produksi kue, destinasi wisata, lahan pertanian, perikanan, dan sebagainya. Bahkan telah menyerap ribuan warga MBR.
Rumah Padat Karya “Viaduct” telah memberdayakan sebanyak 25 MBR sebagai pekerja langsung. Totalnya bisa mencapai 100 orang, termasuk para pemasok berbagai bahan makanan-minuman yang disajikan.
Rumah padat karya, lanjut Hasto, merupakan cerminan gotong royong kerakyatan yang mampu dikerjakan dengan baik di Surabaya yang saat ini dipimpin wali kota, wakil wali kota, dan ketua DPRD yang kader PDIP.
Baca juga: Hasto Kristiyanto siap gembleng 1.600 kader PDIP di Surabaya
Baca juga: Sekjen PDIP gowes bersama sejumlah kepala daerah di Surabaya
"Coba bayangkan kalau semua daerah begini, punya konsep semacam ini, pasti luar biasa. Menciptakan nilai tambah sebagai mata rantai perekonomian rakyat. Apalagi yang mengelola rumah padat karya ini adalah warga tidak mampu," kata dia.
Hasto mendorong para kader PDIP melakukan hal-hal konkret dalam menciptakan lapangan kerja.
"Apa yang dilakukan para kader PDI Perjuangan di Surabaya adalah upaya menghadapi tekanan-tekanan perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja," ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono memastikan berbagai program ekonomi kerakyatan terus didorong.
Menurut di, kolaborasi antara wali kota, wakil wali kota, para kader PDIP di DPRD, serta seluruh elemen partai berlambang banteng itu hingga tingkat kecamatan telah mampu memompakan pemulihan ekonomi secara lebih cepat.
"Semua berkomitmen bagaimana program padat karya sukses, sebagai respons atas situasi pemulihan ekonomi serta antisipasi potensi perlambatan ekonomi atau bahkan resesi ke depan. Di kampung-kampung MBR diberdayakan, salah satunya disalurkan ke berbagai rumah padat karya," kata dia.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment