Jakarta (ANTARA) - Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta Doti Widajani mengatakan, arsitek di DKI Jakarta memiliki peranan penting untuk mendesain rumah atau bangunan di lahan-lahan sempit mengingat padatnya pemukiman.
"Pemilik tanah bersama arsitek di DKI Jakarta harus jeli mengembangkan asetnya," kata Doti dalam seminar daring tentang Inovasi Desain Arsitektur Kompak di Jakarta, Jumat.
Dengan lahan yang terbatas, seorang arsitek harus mampu mengoptimalkan ruang yang ada untuk berbagai kegunaan.
"Kepadatan lingkungan karena bangunan dan sirkulasi lalu lintas di sekitarnya, menjadi tantangan arsitek berinovasi mengolah lahan perkotaan," kata Doti.
Seperti diketahui total luas wilayah Provinsi DKI Jakarta mencapai 661,23 kilometer persegi, dengan jumlah total penduduk 11,25 juta jiwa per Juni 2022 atau kepadatan penduduknya mencapai 17.013 jiwa per kilometer persegi.
Baca juga: Jakkon bawa isu bangunan ramah lingkungan pada ajang B20
Seminar yang dipublikasikan melalui kanal Youtube Kenari Djaja selaku penyelenggara diikuti sebanyak 800 peserta.
Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B. Sjarifudin mengatakan, arsitek di DKI Jakarta harus mampu menampilkan karya dalam menyiasati tuntutan ruang yang representatif, nyaman dan kompak pada lahan yang terbatas.
"Beberapa karya arsitektur bangunan pencakar langit yang modis ini telah bisa kita banggakan, karena sudah dirancang oleh para Arsitek Indonesia," katanya.
Arsitek Budiman Hendro Purnomo yang juga pendiri Duta Cermat Mandiri dan arsitek PT Dentun Corker Marshall (DCM) Jakarta banyak merancang berbagai gedung bertingkat tinggi. Dia telah menginspirasi banyak arsitek muda karena karyanya yang menarik dan spesifik ikut memberikan sumbang saran dalam seminar ini.
Kemudian arsitek Tiyok Prastyoadi, IAI dari PT Pandega Desain Weharima (PDW) memaparkan desain gedung tinggi di DKI Jakarta jangan monoton dan kaku.
Baca juga: 469 Gedung Tinggi di Jakarta Rawan Kebakaran
Dia menyampaikan, gedung bertingkat bisa didesain meliuk-liuk vertikal agar menarik perhatian masyarakat yang berkunjung atau lewat di depannya.
"Keunikan dan keindahan bangunan mengundang pertanyaan tentang sistem bangunannya, sehingga bisa berfungsi sebagai karya inovasi yang mengagumkan," tutur Tiyok.
Melalui seminar ini, Kenari Djaja turut mendukung para arsitek di Indonesia untuk menyediakan berbagai aksesoris gedung.
"Keindahan suatu bangunan juga terletak pada aksesoris seperti partisi, pintu, jendela, dan sudut-sudut ruang," tutur Hendra.
Kenari Djaja sudah lebih tiga dekade menjadi mitra bagi arsitek di kota-kota besar termasuk DKI Jakarta agar bisa berinovasi dalam merancang bangunan.
"Pemilik tanah bersama arsitek di DKI Jakarta harus jeli mengembangkan asetnya," kata Doti dalam seminar daring tentang Inovasi Desain Arsitektur Kompak di Jakarta, Jumat.
Dengan lahan yang terbatas, seorang arsitek harus mampu mengoptimalkan ruang yang ada untuk berbagai kegunaan.
"Kepadatan lingkungan karena bangunan dan sirkulasi lalu lintas di sekitarnya, menjadi tantangan arsitek berinovasi mengolah lahan perkotaan," kata Doti.
Seperti diketahui total luas wilayah Provinsi DKI Jakarta mencapai 661,23 kilometer persegi, dengan jumlah total penduduk 11,25 juta jiwa per Juni 2022 atau kepadatan penduduknya mencapai 17.013 jiwa per kilometer persegi.
Baca juga: Jakkon bawa isu bangunan ramah lingkungan pada ajang B20
Seminar yang dipublikasikan melalui kanal Youtube Kenari Djaja selaku penyelenggara diikuti sebanyak 800 peserta.
Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B. Sjarifudin mengatakan, arsitek di DKI Jakarta harus mampu menampilkan karya dalam menyiasati tuntutan ruang yang representatif, nyaman dan kompak pada lahan yang terbatas.
"Beberapa karya arsitektur bangunan pencakar langit yang modis ini telah bisa kita banggakan, karena sudah dirancang oleh para Arsitek Indonesia," katanya.
Arsitek Budiman Hendro Purnomo yang juga pendiri Duta Cermat Mandiri dan arsitek PT Dentun Corker Marshall (DCM) Jakarta banyak merancang berbagai gedung bertingkat tinggi. Dia telah menginspirasi banyak arsitek muda karena karyanya yang menarik dan spesifik ikut memberikan sumbang saran dalam seminar ini.
Kemudian arsitek Tiyok Prastyoadi, IAI dari PT Pandega Desain Weharima (PDW) memaparkan desain gedung tinggi di DKI Jakarta jangan monoton dan kaku.
Baca juga: 469 Gedung Tinggi di Jakarta Rawan Kebakaran
Dia menyampaikan, gedung bertingkat bisa didesain meliuk-liuk vertikal agar menarik perhatian masyarakat yang berkunjung atau lewat di depannya.
"Keunikan dan keindahan bangunan mengundang pertanyaan tentang sistem bangunannya, sehingga bisa berfungsi sebagai karya inovasi yang mengagumkan," tutur Tiyok.
Melalui seminar ini, Kenari Djaja turut mendukung para arsitek di Indonesia untuk menyediakan berbagai aksesoris gedung.
"Keindahan suatu bangunan juga terletak pada aksesoris seperti partisi, pintu, jendela, dan sudut-sudut ruang," tutur Hendra.
Kenari Djaja sudah lebih tiga dekade menjadi mitra bagi arsitek di kota-kota besar termasuk DKI Jakarta agar bisa berinovasi dalam merancang bangunan.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment