Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PB Indonesian Traditional Karate Federation (INATKF) Muhammad Muchlas Rowi mengapresiasi kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Uzbekistan dalam memberikan pelayanan publik yang prima kepada WNI di sana.
"Saya sangat mengapresiasi kerja-kerja besar KBRI Uzbekistan, khususnya Pak Dubes Sunaryo Kartadinata, Fungsi Konselor Ika Yuniar Wulandari, dan semua staf di KBRI Uzbekistan. Kita bisa melihat berbagai upaya yang telah dilakukan oleh KBRI dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada WNI," ujar Muchlas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Wakil Ketua DPR usul dirikan sekolah persahabatan Indonesia-Uzbekistan
Baca juga: Rachmat Gobel sebut RI-Uzbekistan sepakat pererat kerja sama
Di samping itu, tambah dia, pelayanan yang prima itu juga diberikan oleh KBRI di Tashkent terhadap para delegasi Indonesia yang berkunjung di Uzbekistan.
Hal tersebut disampaikan Muchlas di hadapan pekerja migran Indonesia yang mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (e-KTKLN) di KBRI Tashkent, Uzbekistan, Kamis (8/12).
Menurut Muchlas, para pekerja migran Indonesia yang berada di Uzbekistan begitu beruntung karena selain dapat bekerja sesuai bidang dan keahlian mereka, yakni terapis spa, teknisi, dan pekerjaan lainnya, mereka juga mendapatkan pelayanan terbaik dari KBRI Uzbekistan.
Pelayanan terbaik tersebut, lanjutnya, dapat dilihat dari sosialisasi mengenai e-KTKLN yang diberikan KBRI Uzbekistan kepada para pekerja migran Indonesia. Kartu tersebut merupakan kartu identitas bagi pekerja migran Indonesia sekaligus sebagai bukti bahwa pekerja bersangkutan telah memenuhi prosedur yang ditetapkan untuk bekerja di luar negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Muchlas juga memaparkan sejumlah pencapaian Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo di hadapan para pekerja migran Indonesia itu.
Salah satunya adalah keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 di Bali yang memikat perhatian dunia sekaligus menegaskan kebangkitan ekonomi Indonesia di mata pemimpin G20.
Muchlas juga menyampaikan pesan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk para pekerja migran Indonesia di Uzbekistan agar mereka selalu mencintai profesinya. Selain itu, para pekerja migran Indonesia juga diminta untuk menjaga nama baik Indonesia dengan memberikan performa terbaik saat bekerja.
"Kehadiran kita sebagai pekerja profesional di negara lain dengan capaian kerja yang gemilang menjadi wujud dari bela negara serta citra positif negara," kata Muchlas.
Muchlas menyampaikan pula bahwa kehadirannya di Uzbekistan adalah dalam rangka menjalankan misi mulia, yakni membawa kontingen atlet karate tradisional Indonesia yang akan mengikuti "3rd Asia-Ocenia Traditional Karate Cup Federation 2022" pada 10 dan 11 Desember 2022.
"Bapak dan ibu bisa manfaatkan waktu di hari Sabtu dan Minggu 10-11 Desember 2022 untuk menyaksikan Asia-Ocenia Traditional Karate Cup Federation di Sport Hall Tashkent City. Doakan kami bisa mendapatkan emas agar bendera Indonesia dapat berkibar dengan gagah," ucap dia.
Ia mengaku optimistis para atlet itu mampu meraih medali emas karena mereka merupakan peraih emas di Kejuaraan Karate Tradisional Nasional Piala Erick Thohir di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kita harus optimistis. Jika sudah optimal berlatih dan berdoa kepada Tuhan, biarkanlah kalkulasi Tuhan yang menentukan. Jika kita bisa dapat emas, itu bakal dipersembahkan untuk Indonesia yang tengah berduka atas ragam peristiwa yang menimpa," ucap Muchlas.
"Saya sangat mengapresiasi kerja-kerja besar KBRI Uzbekistan, khususnya Pak Dubes Sunaryo Kartadinata, Fungsi Konselor Ika Yuniar Wulandari, dan semua staf di KBRI Uzbekistan. Kita bisa melihat berbagai upaya yang telah dilakukan oleh KBRI dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada WNI," ujar Muchlas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Wakil Ketua DPR usul dirikan sekolah persahabatan Indonesia-Uzbekistan
Baca juga: Rachmat Gobel sebut RI-Uzbekistan sepakat pererat kerja sama
Di samping itu, tambah dia, pelayanan yang prima itu juga diberikan oleh KBRI di Tashkent terhadap para delegasi Indonesia yang berkunjung di Uzbekistan.
Hal tersebut disampaikan Muchlas di hadapan pekerja migran Indonesia yang mengikuti sosialisasi tentang Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (e-KTKLN) di KBRI Tashkent, Uzbekistan, Kamis (8/12).
Menurut Muchlas, para pekerja migran Indonesia yang berada di Uzbekistan begitu beruntung karena selain dapat bekerja sesuai bidang dan keahlian mereka, yakni terapis spa, teknisi, dan pekerjaan lainnya, mereka juga mendapatkan pelayanan terbaik dari KBRI Uzbekistan.
Pelayanan terbaik tersebut, lanjutnya, dapat dilihat dari sosialisasi mengenai e-KTKLN yang diberikan KBRI Uzbekistan kepada para pekerja migran Indonesia. Kartu tersebut merupakan kartu identitas bagi pekerja migran Indonesia sekaligus sebagai bukti bahwa pekerja bersangkutan telah memenuhi prosedur yang ditetapkan untuk bekerja di luar negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Muchlas juga memaparkan sejumlah pencapaian Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo di hadapan para pekerja migran Indonesia itu.
Salah satunya adalah keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 di Bali yang memikat perhatian dunia sekaligus menegaskan kebangkitan ekonomi Indonesia di mata pemimpin G20.
Muchlas juga menyampaikan pesan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk para pekerja migran Indonesia di Uzbekistan agar mereka selalu mencintai profesinya. Selain itu, para pekerja migran Indonesia juga diminta untuk menjaga nama baik Indonesia dengan memberikan performa terbaik saat bekerja.
"Kehadiran kita sebagai pekerja profesional di negara lain dengan capaian kerja yang gemilang menjadi wujud dari bela negara serta citra positif negara," kata Muchlas.
Muchlas menyampaikan pula bahwa kehadirannya di Uzbekistan adalah dalam rangka menjalankan misi mulia, yakni membawa kontingen atlet karate tradisional Indonesia yang akan mengikuti "3rd Asia-Ocenia Traditional Karate Cup Federation 2022" pada 10 dan 11 Desember 2022.
"Bapak dan ibu bisa manfaatkan waktu di hari Sabtu dan Minggu 10-11 Desember 2022 untuk menyaksikan Asia-Ocenia Traditional Karate Cup Federation di Sport Hall Tashkent City. Doakan kami bisa mendapatkan emas agar bendera Indonesia dapat berkibar dengan gagah," ucap dia.
Ia mengaku optimistis para atlet itu mampu meraih medali emas karena mereka merupakan peraih emas di Kejuaraan Karate Tradisional Nasional Piala Erick Thohir di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kita harus optimistis. Jika sudah optimal berlatih dan berdoa kepada Tuhan, biarkanlah kalkulasi Tuhan yang menentukan. Jika kita bisa dapat emas, itu bakal dipersembahkan untuk Indonesia yang tengah berduka atas ragam peristiwa yang menimpa," ucap Muchlas.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Sigit Pinardi
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment