Karena tidak ada raja dunia, yang terjadi adalah dominasi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengingatkan tentang inovasi merupakan jantung dalam membuat perubahan di berbagai lini kehidupan. 
Mendagri menyebutkan ada faktor eksternal dan internal yang tidak bisa dibendung dalam perubahan dan kemajuan zaman, yaitu adanya globalisasi.

Dunia, lanjut dia, menjadi kampung kecil, setiap negara, bangsa di dalam sistem politik internasional yang anarki. Karena tidak ada raja dunia, yang terjadi adalah dominasi. Oleh sebab itu, setiap negara pasti berusaha untuk survive.
 
Karena dunia hidup berbangsa-bangsa, menurut Mendagri, persaingan iklim kompetitif antaranegara makin ketat, apalagi dengan lahirnya teknologi informasi.
 
"Yang membuat terjadinya gelombang ketiga perubahan revolusi. Oleh karena itu, Indonesia juga harus berinovasi dalam iklim kompetitif antarbangsa," kata dia.
 
Dari faktor internal, kata dia, sejak 1999 pemerintahan tidak lagi sentralistik, tetapi sudah melahirkan otonomi daerah.
 
Pada zaman sebelum menerapkan otonomi daerah, lanjut Tito, pemerintahan sangat sentralisasi. Semuanya terpusat dari atas ke bawah yang tidak memberikan ruang besar bagi daerah untuk berinovasi di luar koridor yang ada.
 
Akan tetapi, dengan adanya sistem pemerintahan otonomi daerah, memberikan ruang yang lebih besar pada daerah untuk bermanuver mengembangkan inovasi yang kreativitas daerah masing-masing.
 
Ditambah lagi, lanjut Mendagri, dengan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung. Maka, inovasi-inovasi daerah menjadi tuntutan dari masyarakat agar daerahnya bisa cepat melompat jauh lebih maju.

Karena dua faktor tersebut, Mendagri mengingatkan inovasi harus menjadi isu yang memang terus didorong dalam sistem pemerintahan saat ini.

Baca juga: Moeldoko: Perlu perbanyak riset dan inovasi hadapi tantangan pangan
Baca juga: Pelajar Jakarta Utara munculkan inovasi pemanfaatan limbah kain perca

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022