berhenti menyalahkan keadaan
Jakarta (ANTARA) - Motivator dan pengusaha Merry Riana mengingatkan orang-orang agar tak terjebak keadaan namun harus fokus pada impian dan inilah yang dia terapkan dalam hidupnya.Dia yang merantau saat usia 18 tahun ke luar negeri itu sempat hidup dalam keterbatasan dan hampir menyerah dengan keadaan. Tetapi, dia tiba-tiba teringat kembali bahwa hidupnya tidak ditentukan keadaan melainkan impiannya.
"Saat usia saya 20 tahun, saya berhenti menyalahkan keadaan. Saya berhenti mengasihani diri saya sendiri. Saya mengambil penuh tanggung jawab saya," ujar Merry dalam sebuah konferensi pers virtual, Rabu.
Baca juga: Merry Riana: Perlu adaptasi untuk bekerja dari rumah
Baca juga: Merry Riana: Telekonferensi rapat daring perlu persiapan
Merry memberanikan diri bermimpi ingin mempunyai kebebasan finansial, membayar hutang, membahagiakan orangtua dan kembali ke Indonesia sebagai orang yang sukses.
Menurut dia, mimpi memberinya kekuatan dan mengubah hidupnya. Namun, demi meraihnya, ada persiapan yang perlu dilakukan. Dia berpesan agar orang-orang tak mengecilkan kesempatan, diri sendiri tetapi menghargai, mensyukuri dan meyakini prosesnya.
"Saya selalu membayangkan ketika kita naik sepeda di perjalanan menuju impian. Kaki kiri dan kaki kanan itu harus sejalan seimbang. Kaki kiri itu keep doing, kaki kanan itu keep learning," kata dia.
"Karena persiapan itulah ketika hidup memberikan saya kesempatan, saya bisa melanjutkan kuliah, memberi besar dan bisa menjadi seperti saya sekarang," sambung Merry.
Dia menuturkan, dalam perjalanan meraih mimpi, seseorang tidak bisa sendirian melainkan ada bantuan dari orang-orang yang memberikan kesempatan, dukungan dan doanya.
"Kalau kita mendapatkan bantuan itu dan sekarang hidup kita lebih baik, tugas kita meneruskannya. Terus memberikan dukungan, kesempatan, harapan kepada orang-orang yang membutuhkan," demikian kata dia.
Berbicara asupan penting yang didapatkan, Merry menyebut dua hal yakni motivasi dan nutrisi. Dia mengatakan, mendapatkan asupan motivasi dari sang ibunda. Dia teringat ucapan ibunya yang menekankan pentingnya berprasangka baik, berpikir baik dan berucap baik.
"Berprasangka baik terhadap hidup itu sangat penting. Karena kita tidak bisa mengendalikan hidup akan memberikan kita apa. Tetapi kalau kita berprasangka baik, kita akan selalu bisa melihat hal yang baik, apapun keadaannya," tutur dia.
Asupan lainnya yakni gizi. Merry mengatakan, ibunya selalu memastikan agar dia mendapatkan asupan makanan bernutrisi, termasuk dari sarapan bergizi.
Baca juga: Kunci sukses "personal branding" di ruang digital ala Merry Riana
Baca juga: Indonesia Makin Cakap Digital 2022 balut literasi digital dan hiburan
Baca juga: Motivator Merry Riana terjun ke bisnis kuliner
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment