Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat meningkatkan komunikasi antarkelompok warga dan antarumat beragama untuk mencegah potensi munculnya radikalisme.

"Kita mulai tingkatkan komunikasi antarforum beragam dan forum warga untuk mengantisipasi benih-benih pemikiran radikal," kata Kepala Kesatuan Suku Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jakarta Barat, Mohammad Matsani saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Matsani mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa forum binaan Kesbangpol Jakarta Barat. Di antaranya Forum Pembangunan Kebangsaan, Forum Kota dan Masyarakat serta Forum Kerukunan Umat Beragama.

Di forum tersebut, Matsani mengatakan, pihaknya membangun komunikasi dan aktivitas rutin dengan warga sekitar. Aktivitas yang membangun seperti membuat forum kebangsaan yang bertujuan mempererat kesatuan dan kekompakan warga.

Tidak hanya itu, semua pihak tersebut juga diminta untuk peka terhadap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan radikalisme.

"Komunikasi yang intens antarwarga perlu dibangun supaya kita bisa memantau mereka. Kegiatan-kegiatan yang membangun juga perlu dilakukan," kata dia.

Baca juga: Satpol PP Jakbar tingkatkan pengamanan wilayah
Baca juga: Polres Jakbar perketat penjagaan pascaledakan bom Polsek Astanaanyar

Matsani mengaku sulit untuk mendeteksi masyarakat radikal yang bersembunyi di balik padatnya warga Jakarta Barat. Namun dengan koordinasi yang baik antara forum warga, dia yakin aktivitas radikal dapat diantisipasi dengan baik.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Suntana menyebutkan, 11 orang yang menjadi korban dalam ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/11).

Dari 11 orang itu, sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi dan satu warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi.

Kapolda menjelaskan peristiwa bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.

Saat itu, pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang melaksanakan apel. Kemudian pelaku sempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi.

"Dan dia mendekat, pelaku tetap berkehendak mendekati anggota, lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan," kata Suntana.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022