Jakarta (ANTARA) - Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Leo Agustino mengatakan naiknya elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir dari tujuh persen di awal tahun 2022 menjadi sembilan persen pada akhir 2022 dipengaruhi oleh faktor kinerja yang baik.

"Meningkatnya elektabilitas Menteri Erick Thohir karena publik mengapresiasi kinerja yang sudah ia lakukan selama ini," kata Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Leo Agustino melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Jokowi: Calon presiden tetap jaga suasana politik adem jelang pemilu

Hal tersebut ia sampaikan menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan Erick Thohir masuk empat besar calon wakil presiden (cawapres) bersama sejumlah nama-nama lainnya. Dari survei tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih yang tertinggi dengan perolehan 19,7 persen.

Menurut Leo, kinerjanya sebagai Menteri BUMN maupun kinerja di luar tugas dan fungsi sebagai menteri turut memengaruhi elektabilitas.

"Erick dinilai publik sebagai salah satu pembantu Presiden Jokowi yang mampu, kompeten dan cakap dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan kepadanya," ucap dia.

Mantan Presiden Inter Milan FC tersebut dinilainya juga mampu mengerjakan tugas tambahan yang diberikan kepala negara. Saat COVID-19 melanda, Erick mengemban tugas tambahan dari Presiden Jokowi yaitu turut mendukung penanganan pandemi.

Selain itu, Menteri BUMN ke-9 tersebut juga dinilai sukses menyelenggarakan Presidensi G20. Bahkan, saat ini ia dipercaya Presiden Jokowi sebagai ketua pelaksana pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.

"Prestasi Erick dalam bekerja yang menjadikan BUMN sebagai perusahaan profesional tercermin dalam elektabilitas hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia,"ujar Leo.

Peningkatan elektabilitas Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2021 -2024 tersebut selama tahun 2022 juga terbilang konsisten dan tidak berfluktuasi seperti kandidat cawapres lainnya.

"Kenaikan elektabilitas Erick Thohir menunjukkan konsistensi dan keseriusannya dalam bekerja," kata dia.

Terakhir, agar elektabilitas tersebut terus naik ia menyarankan Erick Thohir melakukan sejumlah langkah. Pertama, menunjukkan konsistensi kinerja sebagai pejabat publik. Selanjutnya mengurangi permasalahan yang terjadi sebagai contoh kesalahan komunikasi yang menampilkan wajah di mesin ATM.

Baca juga: Akademisi: Mahfud MD layak capres maupun cawapres pada Pemilu 2024
Baca juga: Pendekar Indonesia: Dibutuhkan calon presiden paham geopolitik
Baca juga: Zulhas: PAN pertimbangkan aspirasi dukung Ganjar untuk 2024

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2022