Jakarta (ANTARA) -
Baca juga: Nasaruddin Umar: Jasa Taufiq Kiemas besar untuk Indonesia
Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan berziarah ke makam Fatmawati Soekarno di TPU Karet Bivak, Jakarta, Sabtu.
"Ini tradisi di PDI Perjuangan. Setiap 31 Desember, kami memperingati hari kelahiran tokoh bangsa dan senior PDI Perjuangan H.M. Taufiq Kiemas. Sekarang, kami memperingati hari lahir Pak Taufiq Kiemas bersamaan dengan ziarah ke makam Ibu Fatmawati," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Fatmawati merupakan istri Presiden pertama RI Soekarno. Selain menjadi ibu negara RI, Fatmawati juga berjasa dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.
Dalam ziarah tersebut, hadir pula Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, Heri Kiemas, serta puluhan masyarakat.
Ahmad Basarah mengatakan Fatmawati terlahir dari keluarga Muhammadiyah yang mewarisi tradisi keislaman dan kebangsaan, yang juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri beserta putra dan putrinya.
"Di dekat makam Ibu Fatmawati ini ada makam keluarga Bung Karno dan makam Bu Citro, pengasuh Ibu Megawati sejak kecil, dimakamkan bersama keluarga Bung Karno," tambahnya.
Baca juga: Presiden: Masjid At-Taufiq harus perkokoh peradaban Indonesia modern
Menurut Basarah, ditempatkannya makam Bu Citro di area pemakaman keluarga Bung Karno merupakan salah satu contoh bagaimana Bung Karno dan keluarganya begitu memuliakan wong cilik (orang kecil).
"Bung Karno juga saat kecil diasuh Sarinah. Untuk memuliakan wong cilik, nama Sarinah dijadikan salah satu nama gedung di Jakarta. Kami diajari para tokoh bangsa untuk memuliakan wong cilik dan semoga kami bisa meneruskan perjuangannya," jelasnya.
Di lokasi yang sama, Hamka Haq menuturkan Fatmawati adalah sosok perempuan yang berjasa besar bagi Indonesia. Fatmawati mendampingi Bung Karno dalam suka dan duka menjelang kemerdekaan dan saat kemerdekaan.
"Jasa besar beliau sebagai pahlawan bangsa, inspirator terhadap cita-cita besar Bung Karno untuk Indonesia merdeka dan untuk selama-lamanya. Kita harus bangga, harus kita hormati, dan doakan agar beliau bisa mendapat kelapangan," katanya.
Selain berziarah dan melakukan tahlil di makam Ibu Fatmawati, pengurus DPP PDI Perjuangan dan Bamusi juga berziarah di TMP Kalibata untuk memperingati 80 tahun kelahiran Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI periode 2009-2013 dan suami Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Rangkaian acara peringatan hari kelahiran Taufiq Kiemas dilanjutkan di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dengan khatam pembacaan Al Quran dan santunan kepada yatim piatu, tahlilan, dan diakhiri dengan ceramah dari Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.
"Ini tradisi di PDI Perjuangan. Setiap 31 Desember, kami memperingati hari kelahiran tokoh bangsa dan senior PDI Perjuangan H.M. Taufiq Kiemas. Sekarang, kami memperingati hari lahir Pak Taufiq Kiemas bersamaan dengan ziarah ke makam Ibu Fatmawati," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Fatmawati merupakan istri Presiden pertama RI Soekarno. Selain menjadi ibu negara RI, Fatmawati juga berjasa dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.
Dalam ziarah tersebut, hadir pula Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, Heri Kiemas, serta puluhan masyarakat.
Ahmad Basarah mengatakan Fatmawati terlahir dari keluarga Muhammadiyah yang mewarisi tradisi keislaman dan kebangsaan, yang juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri beserta putra dan putrinya.
"Di dekat makam Ibu Fatmawati ini ada makam keluarga Bung Karno dan makam Bu Citro, pengasuh Ibu Megawati sejak kecil, dimakamkan bersama keluarga Bung Karno," tambahnya.
Baca juga: Presiden: Masjid At-Taufiq harus perkokoh peradaban Indonesia modern
Menurut Basarah, ditempatkannya makam Bu Citro di area pemakaman keluarga Bung Karno merupakan salah satu contoh bagaimana Bung Karno dan keluarganya begitu memuliakan wong cilik (orang kecil).
"Bung Karno juga saat kecil diasuh Sarinah. Untuk memuliakan wong cilik, nama Sarinah dijadikan salah satu nama gedung di Jakarta. Kami diajari para tokoh bangsa untuk memuliakan wong cilik dan semoga kami bisa meneruskan perjuangannya," jelasnya.
Di lokasi yang sama, Hamka Haq menuturkan Fatmawati adalah sosok perempuan yang berjasa besar bagi Indonesia. Fatmawati mendampingi Bung Karno dalam suka dan duka menjelang kemerdekaan dan saat kemerdekaan.
"Jasa besar beliau sebagai pahlawan bangsa, inspirator terhadap cita-cita besar Bung Karno untuk Indonesia merdeka dan untuk selama-lamanya. Kita harus bangga, harus kita hormati, dan doakan agar beliau bisa mendapat kelapangan," katanya.
Selain berziarah dan melakukan tahlil di makam Ibu Fatmawati, pengurus DPP PDI Perjuangan dan Bamusi juga berziarah di TMP Kalibata untuk memperingati 80 tahun kelahiran Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI periode 2009-2013 dan suami Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Rangkaian acara peringatan hari kelahiran Taufiq Kiemas dilanjutkan di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dengan khatam pembacaan Al Quran dan santunan kepada yatim piatu, tahlilan, dan diakhiri dengan ceramah dari Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.
Baca juga: Nasaruddin Umar: Jasa Taufiq Kiemas besar untuk Indonesia
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment