AIS Forum harus lebih kuat mendorong pembangunan infrastruktur digital.
Badung (ANTARA) - Pertemuan tingkat menteri ke-4 Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Nusa Dua, Bali, Selasa, menyepakati penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) yang dihadiri oleh para pemimpin negara anggota AIS Forum di Indonesia pada 2023.

KTT AIS Forum, menurut para menteri yang hadir pada pertemuan di Bali, diyakini dapat memperkuat perkumpulan negara pulau dan kepulauan itu, terutama dari sisi kerja sama dan kelembagaan.

Usulan untuk menggelar KTT AIS Forum disampaikan langsung oleh Indonesia yang diwakili oleh tiga menterinya, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono pada pertemuan tingkat menteri di Bali, Selasa.

Dalam sesi pertemuan, sejumlah menteri yang hadir menyampaikan dukungan terhadap usulan itu, di antaranya Madagaskar, Cabo Verde, Papua Nugini, Sri Lanka, dan Timor Leste.

Menteri Pertahanan Madagaskar Leon Jean Richard Rakotonirina mengatakan bahwa KTT AIS Forum menjadi upaya mempererat kolaborasi antaranggota.

"Mari satukan upaya kita dan eratkan kolaborasi untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan masa depan yang lebih baik," kata Menteri Pertahanan Madagaskar yang pernah mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Cabo Verde Alexandre Dias Monteiro juga meyakini KTT AIS Forum dapat memperluas cakupan kerja perkumpulan negara pulau dan kepulauan itu.

"AIS Forum harus lebih kuat mendorong pembangunan infrastruktur digital untuk memudahkan komunikasi dan menghubungkan seluruh masyarakat pulau dan kepulauan di dunia," kata Menteri Perdagangan Cabo Verde.

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Papua Nugini Justin Tkatchenko juga memberi penilaian yang sama.

"AIS Forum adalah wadah yang tepat untuk berkolaborasi, membuka akses negara pulau dan kepulauan pada pengetahuan, sains, inovasi, dan pembiayaan kolaboratif untuk memecahkan tiga masalah utama laut, yaitu perubahan iklim, pencemaran, dan ancaman hilangnya keanekaragaman hayati," kata Tkatchenko.

AIS Forum merupakan perkumpulan negara pulau dan kepulauan yang resmi terbentuk pada tahun 2018. Sejauh ini, AIS Forum terdiri atas 47 negara yang mayoritas merupakan negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di pertemuan tingkat menteri ke-4 AIS Forum di Bali, sebanyak 21 negara mengirim perwakilannya yang terdiri atas menteri dan pejabat senior.

Baca juga: Bali pasca-G20 kian "padat" kegiatan internasional
Baca juga: Menlu: AIS Forum harus bersinergi dengan inisiatif global lainnya

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022