Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah kenaikan kasus polio dan COVID-19 menjelang libur akhir 2022.
“Menjelang liburan akhir tahun pasti makin banyak berkumpul, beraktivitas di luar rumah. Apalagi di musim sudah hujan seperti ini ada penyakit-penyakit lain yang sering sekali muncul, yang endemik di Indonesia sudah banyak jadi mari tetapkan lagi gaya hidup bersih dan sehatnya,” katanya dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan pola hidup sehat tidak hanya bermanfaat untuk melindungi diri dari COVID-19, tetapi juga penyakit lain yang ada di sekeliling seperti influenza, tipes, dan demam berdarah dengue (DBD).
Penerapan pola hidup seimbang itu, yakni menyeimbangkan kembali pola makan bergizi, olahraga secara rutin, berjemur di bawah Matahari pagi termasuk tidur yang cukup. Selain itu, menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak.
“Termasuk vaksinasi dan tidak hanya vaksin COVID-19 tapi juga vaksin lain yang bermanfaat seperti influenza. Itu harus diulang setiap tahun sekali, kemudian vaksinasi tifoid harus diulang tiga tahun sekali itu harus diupayakan itulah upaya ikhtiar kita supaya tidak terinfeksi penyakit-penyakit yang ada di sekitar kita,” ucapnya.
Baca juga: Menkes ingatkan ibu-ibu pastikan anaknya diimunisasi polio lengkap
Terkait dengan kejadian luar biasa (KLB) akibat temuan kasus polio di Pidie, Aceh, Reisa mengimbau orang tua untuk segera melengkapi imunisasi pada anak sebagai bentuk pencegahan dari kecacatan.
Menurutnya, semua orang tua tidak bisa bersikap abai karena banyak penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi.
Reisa juga mengungkapkan keprihatinan atas temuan empat kasus polio di Indonesia.
Dirinya berharap, Indonesia tetap bebas polio dan mengajak para orang untuk segera membawa anaknya pergi ke rumah sakit, puskesmas, maupun posyandu untuk melengkapi catatan imunisasi.
“Mari sekarang saatnya untuk melihat buku status imunisasi anak melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dicek lagi kemudian mana-mana yang belum lengkap, mungkin ada yang belum divaksin imunisasi anaknya segeralah ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk dilengkapi,” katanya.
Baca juga: Reisa: Vaksinasi booster kedua lansia ikhtiar akhiri pandemi COVID-19
Baca juga: Reisa: Pandemi COVID-19 momentum lakukan transformasi kesehatan
“Menjelang liburan akhir tahun pasti makin banyak berkumpul, beraktivitas di luar rumah. Apalagi di musim sudah hujan seperti ini ada penyakit-penyakit lain yang sering sekali muncul, yang endemik di Indonesia sudah banyak jadi mari tetapkan lagi gaya hidup bersih dan sehatnya,” katanya dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan pola hidup sehat tidak hanya bermanfaat untuk melindungi diri dari COVID-19, tetapi juga penyakit lain yang ada di sekeliling seperti influenza, tipes, dan demam berdarah dengue (DBD).
Penerapan pola hidup seimbang itu, yakni menyeimbangkan kembali pola makan bergizi, olahraga secara rutin, berjemur di bawah Matahari pagi termasuk tidur yang cukup. Selain itu, menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak.
“Termasuk vaksinasi dan tidak hanya vaksin COVID-19 tapi juga vaksin lain yang bermanfaat seperti influenza. Itu harus diulang setiap tahun sekali, kemudian vaksinasi tifoid harus diulang tiga tahun sekali itu harus diupayakan itulah upaya ikhtiar kita supaya tidak terinfeksi penyakit-penyakit yang ada di sekitar kita,” ucapnya.
Baca juga: Menkes ingatkan ibu-ibu pastikan anaknya diimunisasi polio lengkap
Terkait dengan kejadian luar biasa (KLB) akibat temuan kasus polio di Pidie, Aceh, Reisa mengimbau orang tua untuk segera melengkapi imunisasi pada anak sebagai bentuk pencegahan dari kecacatan.
Menurutnya, semua orang tua tidak bisa bersikap abai karena banyak penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi.
Reisa juga mengungkapkan keprihatinan atas temuan empat kasus polio di Indonesia.
Dirinya berharap, Indonesia tetap bebas polio dan mengajak para orang untuk segera membawa anaknya pergi ke rumah sakit, puskesmas, maupun posyandu untuk melengkapi catatan imunisasi.
“Mari sekarang saatnya untuk melihat buku status imunisasi anak melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dicek lagi kemudian mana-mana yang belum lengkap, mungkin ada yang belum divaksin imunisasi anaknya segeralah ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk dilengkapi,” katanya.
Baca juga: Reisa: Vaksinasi booster kedua lansia ikhtiar akhiri pandemi COVID-19
Baca juga: Reisa: Pandemi COVID-19 momentum lakukan transformasi kesehatan
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment