Kami imbau tetap waspada
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau masyarakat untuk tetap memantau potensi cuaca ekstrem dari sumber resmi sebagai antisipasi atas ancaman bencana.

"Kami imbau tetap waspada dan dengan kondisi cuaca atau pun alam yang tidak bersahabat, selalu melihat informasi dari BMKG dan informasi cuaca lainnya," kata Heru di Jakarta, Minggu.

Terlebih, Jakarta juga tidak lepas dari ancaman bencana karena ada jalur patahan bumi bernama Sesar Baribis di Selatan Jakarta.

Namun demikian, Heru menyampaikan bahwa dampak pergerakan tanah di Jakarta cukup kecil, namun dia tidak menjelaskan secara teknis lebih jauh soal itu.

"Jadi, informasinya di Jakarta kecil dampaknya dan mudah-mudahan tidak terjadi," katanya.

Baca juga: BPBD DKI minta waspadai pergerakan tanah di 10 titik

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi pergerakan tanah di 10 titik tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Desember 2022.

"Kepada lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Kamis (1/12).

10 titik yang disebutkan adalah Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

Kemudian di Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Pada zona itu, kata dia, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Baca juga: Wagub DKI sebut ancaman pergerakan tanah harus jadi perhatian bersama

Isnawa menuturkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memetakan beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah diperkirakan terjadi pergerakan tanah. Pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Dia menjelaskan perkiraan wilayah potensi terjadi pergerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2022