Jakarta (ANTARA) - 
Ia akan dilantik Presiden Joko Widodo sebagai panglima TNI untuk menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada Desember 2022 ini.

Baca juga: Yudo Margono dan cita-citanya jadikan TNI patriot NKRI
 
Selain melakukan silaturahmi dengan pengurus MUI Pusat, Margono juga meresmikan Buku Doa Khusus Prajurit TNI AL yang digagas  TNI AL dan MUI.
 
Kedatangan dia disambut Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI, KH Marsudi Syuhud, Ketua MUI, KH M Cholil Nafis, Sekjen MUI, KH Amirsyah Tambunan
 
Margono mengatakan, dia selaku pimpinan TNI AL mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh para kiai dan ulama MUI atas dukungannya untuk memperkuat keimanan para prajurit TNI AL yang setiap hari bertugas di lapangan dengan membuatkan buku saku.

Baca juga: Laksamana Yudo Margono jamin kawal netralitas TNI dalam Pemilu 2024
 
Yaitu, Buku Doa Khusus Prajurit TNI AL yang dapat menjadi pegangan seluruh prajurit TNI AL dalam menjalankan tugasnya.
 
Buku Doa Khusus Prajurit TNI AL itu, kata dia, dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri seluruh prajurit TNI AL khususnya yang beragama Islam dalam menjalankan tugas di wilayahnya, khususnya yang bertugas di atas kapal perang Republik Indonesia atau KRI.

Baca juga: Laksamana Yudo akan jalankan sejumlah fokus prioritas
 
"Tentunya buku doa ini sangat penting bagi prajurit karena membutuhkan pegangan bagi prajurit dalam melaksanakan tugas, supaya mereka lebih mudah ketika doa, apa yang akan dibaca ketika mereka menghadapi situasi dalam melaksanakan tugas, khususnya tugas di kapal perang, tugas di pasukan, maupun tugas di pulau terluar. Karena memang tugas TNI AL banyak di kapal perang, di pulau terluar juga, maupun di pasukan," paparnya.
 
Dalam buku itu, kata dia, banyak sekali bacaan doa, seperti doa menghadapi musuh, doa ketika dikepung musuh, doa ketika naik kapal perang, doa ketika menghadapi situasi yang buruk di laut.

Baca juga: Puan berharap kinerja TNI semakin baik di bawah Panglima TNI baru
 
Sementara itu, Nafis menyampaikan, kegiatan ini memperkuat apa yang disampaikan oleh para bapak bangsa Indonesia bahwa negara ini didirikan dua kekuatan besar, yaitu kekuatan nasionalisme dan kedua kekuatan religius atau keagamaan.
 
Ia meyakini buku kumpulan doa khusus para prajurit TNI AL itu dapat memperkuat keimanan prajurit TNI AL dalam bertugas, sehingga lebih manusiawi dan lebih bisa mengedepankan kemanusiaan dalam bertugas.

Baca juga: Kasal: Pergelaran wayang "Pandowo Boyong" upaya lestarikan budaya
 
"Kita ingin prajurit kita yang setiap hari bertugas tidak hanya memiliki kemampuan atau skil pertahanan, tetapi kita juga ingin prajurit kita memiliki kekuatan yang mana dalam kondisi tertentu itu yang hanya bisa diubah hanya dengan doa. Setelah doa itu diserap, dia juga bisa punya rasa ketangguhan dan kekuatan," kata dia. 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022