"Sudah ada bertebaran baliho dan spanduk di Sulbar yang menolak salah satu capres, itu adalah bentuk ulah oknum tidak bertanggungjawab,"
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmak Malik menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi adanya isu mengenai adanya aksi penolakan calon presiden (Capres) di Sulbar.

"Sudah ada bertebaran baliho dan spanduk di Sulbar yang menolak salah satu capres, itu adalah bentuk ulah oknum tidak bertanggungjawab," kata penjabat Gubernur, Akmal Malik, di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan tindakan provokasi itu adalah hanya ingin membuat gaduh masyarakat dan daerah serta juga bentuk kegiatan politik black campaign.

"Jangan percaya dengan spanduk itu, karena bukan murni dilakukan oleh masyarakat, namuno ulah oknum yang tidak bertanggungjawab yang berusaha membuat gaduh daerah," katanya.

Ia meminta agar masyarakat tidak mudah terbelah dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan karena sudah mulai ada kegiatan yang mencoba mengganggu stabilitas politik di daerah.

"Ada pihak yang mencoba merusak stabilitas daerah menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai macam isu yang berpotensi memecah belah persatuan," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam koridor demokrasi, kebebasan berekspresi itu dijamin, namun semua pihak diminta menghormati aturan hukum yang berlaku dan tidak mengganggu ketertiban umun.

"Mari disikapi secara arif semua potensi yang ingin merusak situasi stabilitas politik di daerah karena Indonesia adalah negara demokrasi, namun hukum juga harus tetap dihormati dan dihargai dan jangan dilanggar dalam menyampaikan setiap permasalahan," katanya.
 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2023