Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Idil Akbar menyebutkan PDI Perjuangan memiliki kelembagaan yang kuat dibandingkan partai politik lain sehingga wajar elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu paling tinggi pada beberapa survei.

"Bagi saya, logis sebetulnya ketika mereka (PDIP, red) mendapatkan elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan yang lain," kata Idil di Jakarta, Selasa.

Hasil survei Charta Politika yang dilaksanakan pada 8 hingga 16 Desember 2022 menyebutkan elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mencapai 23,5 persen, disusul oleh Gerindra 13,7 persen dan Golkar 9 persen.

Menurut Idil, capaian itu menjadi kerja keras para kader parpol di bawah komando Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Menjelang Pemilu 2024, kata Idil, masyarakat memiliki harapan besar terhadap konsistensi parpol berkelir merah itu dari sisi ideologi, tujuan partai, cita-cita berbangsa dan bernegara, serta memperjuangkan kepentingan rakyat.

Ia berpendapat PDIP menjadi partai dengan kelembagaan parpol kuat karena mereka bisa mendirikan Sekolah Partai hingga membentuk bidang kebudayaan. Kelembagaan yang kuat di PDIP menjadi buah kerja keras para kader parpol berkelir merah itu di bawah komando Megawati.

"Jadi, saya pikir memang apa yang dicapai PDIP saat ini adalah buah pencapaian dari kerja keras yang dilakukan PDIP dan seluruh kader dan simpatisan di bawah komando Ibu Megawati, ya," kata Idil.

Namun, ia mengingatkan bahwa upaya PDIP dalam membentuk kelembagaan yang kuat tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Menurutnya, seluruh kader PDIP di bawah komando Megawati harus bekerja keras dengan proses panjang dan berdarah-darah untuk membentuk kelembagaan kuat.

"Pencapaian yang dilakukan PDIP sekarang itu bukan serta merta, bukan mendadak begitu saja. Tidak. Itu melalui proses yang berdarah-darah dan proses yang panjang," ungkap Idil.

Ke depan, ia mengatakan bahwa PDIP bisa saja menang tiga kali berturut-turut pada pemilu dengan syarat konsisten terhadap ideologi, tujuan berpartai, cita-cita berbangsa dan bernegara, serta memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Konsistensi terhadap ideologi, konsistensi terhadap tujuan partai dan juga yang paling penting konsistensi terhadap tujuan bangsa dan bernegara sebab kepentingan rakyat harus menjadi nomor satu dan harus betul-betul menjadi tujuan yang ingin dicapai parpol. Saya pikir kalau konsistensi itu bisa dilihat masyarakat sebagai satu hal yang memberikan efek positif bagi masyarakat, PDIP saya pikir akan kembali menang," paparnya.

Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan parpolnya pada 2022 melakukan institusionalisasi partai politik yang ditandai dengan pembangunan kantor.

Menurutnya, selama dua tahun terakhir ini telah dibangun 112 kantor PDIP di provinsi, kota, dan kabupaten sebagai pusat pengorganisasian parpol berlambang banteng itu.

"Kantor partai merupakan rumah rakyat dan dimiliki partai menjadi aset tetap partai yang tidak boleh diperjualbelikan," ujar Hasto dalam "Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan Menuju Tahun 2023" yang digelar secara daring, Jumat (30/12).

Ia melanjutkan institusionalisasi PDI Perjuangan pada 2022 membuat partainya mempertahankan status sebagai partai dengan kategori informatif.

"PDI Perjuangan juga satu-satunya partai di Asia dengan standar kualifikasi manajemen ISO 9001:2015," kata Hasto.

PDIP, tambah Hasto, menuai hasil manis dengan upaya institusionalisasi itu karena elektabilitas sudah berkisar di angka 24-26 persen. "Kepercayaan rakyat ini menjadi modal optimisme memasuki tahun politik 2023," katanya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023