Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pembangunan saluran irigasi pertanian, yang berasal dari bantuan keuangan (bankeu) Provinsi Jateng, akan terus berlanjut sebagai bentuk kepedulian terhadap para petani.
"Kami punya bantuan ke kabupaten/kota dan desa, mereka yang akan memanfaatkan itu sehingga pemanfaatannya itu bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya," kata Ganjar usai Rapat Penanganan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan serta Upaya Pengendalian Kemacetan dan Keselamatan Lalu Lintas di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jateng, Rabu.
Ganjar mengungkapkan anggaran bantuan pembangunan jaringan irigasi sebesar Rp400 juta telah dirasakan langsung oleh para petani di Desa Donosari, Kabupaten Kendal.
Petani kini mudah mengakses air untuk lahan pertanian, sehingga hasil pertanian meningkat secara kualitas dan kuantitas.
"Maka, ada jaringan yang jalan desa, jaringan irigasi desa (JIDes), dan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) ya, kemudian ada yang dia pakai untuk penanganan yang mendukung pertanian. Sebenarnya, itu otoritasnya kami berikan kepada mereka dan lumayan bagus," ujarnya.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia itu berharap bantuan yang diberikan dan telah dimanfaatkan dirawat dengan baik dan ke depan akan dilakukan evaluasi.
"Nanti, bisa kami evaluasi, mana dikerjakan beneran mana yang tidak beneran, mana yang manfaat dan mana yang tidak, itu menurut saya sesuatu yang hari ini kami dorong," katanya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bantuan serupa terus ditambah, di sisi lain anggaran juga tidak hanya datang dari Pemprov Jateng, karena masyarakat desa juga bisa mengoptimalkan bantuan dari pemda termasuk dana desa itu sendiri.
"Bahkan, akan diturunkan lagi dari inpres infrastruktur itu untuk membangun, maka JITut JIDes-nya itu harapan kami juga nanti akan lebih bisa membantu layanan infrastruktur yang ada di desa," ujarnya.
"Kami punya bantuan ke kabupaten/kota dan desa, mereka yang akan memanfaatkan itu sehingga pemanfaatannya itu bisa digunakan sesuai dengan kebutuhannya," kata Ganjar usai Rapat Penanganan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan serta Upaya Pengendalian Kemacetan dan Keselamatan Lalu Lintas di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jateng, Rabu.
Ganjar mengungkapkan anggaran bantuan pembangunan jaringan irigasi sebesar Rp400 juta telah dirasakan langsung oleh para petani di Desa Donosari, Kabupaten Kendal.
Petani kini mudah mengakses air untuk lahan pertanian, sehingga hasil pertanian meningkat secara kualitas dan kuantitas.
"Maka, ada jaringan yang jalan desa, jaringan irigasi desa (JIDes), dan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) ya, kemudian ada yang dia pakai untuk penanganan yang mendukung pertanian. Sebenarnya, itu otoritasnya kami berikan kepada mereka dan lumayan bagus," ujarnya.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia itu berharap bantuan yang diberikan dan telah dimanfaatkan dirawat dengan baik dan ke depan akan dilakukan evaluasi.
"Nanti, bisa kami evaluasi, mana dikerjakan beneran mana yang tidak beneran, mana yang manfaat dan mana yang tidak, itu menurut saya sesuatu yang hari ini kami dorong," katanya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bantuan serupa terus ditambah, di sisi lain anggaran juga tidak hanya datang dari Pemprov Jateng, karena masyarakat desa juga bisa mengoptimalkan bantuan dari pemda termasuk dana desa itu sendiri.
"Bahkan, akan diturunkan lagi dari inpres infrastruktur itu untuk membangun, maka JITut JIDes-nya itu harapan kami juga nanti akan lebih bisa membantu layanan infrastruktur yang ada di desa," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment