Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap agar berbagai kegiatan keagamaan, seperti majelis zikir tetap berlangsung khidmat dan tidak memiliki muatan-muatan politis.
“Seperti Majelis Zikir Al Khidmah ini. Meski dihadiri tokoh ormas politik dan pejabat negara, tapi kegiatan berlangsung tanpa muatan-muatan politis,” kata Moeldoko pada acara Haul Akbar Majelis Zikir Al Khidmah di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.
Moeldoko menyampaikan bahwa keberadaan majelis-majelis zikir sangat penting untuk memperkuat persatuan Indonesia yang memiliki keragaman suku, adat, budaya, bahasa, dan agama.
“Sebab majelis seperti ini bersifat inklusif dan terbuka bagi siapa pun yang ingin menempuh perjalanan mendekat kepada Allah SWT tanpa membedakan baju dan kulit luar,” kata dia.
Baca juga: Moeldoko: Organisasi keagamaan itu terus junjung tinggi inklusivitas
Baca juga: Moeldoko tegaskan terorisme tidak berkaitan dengan ajaran agama
Mantan Panglima TNI itu memohon seluruh jemaah untuk tidak henti-hentinya mendoakan bangsa dan negara agar bisa melewati berbagai tantangan dan ancaman global.
“Lingkungan global saat ini menghadapi krisis pangan, energi, dan keuangan. Untuk itu, saya memohon doanya agar Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bisa melewati tantangan itu tanpa ada hambatan,” kata Moeldoko.
Haul Akbar Majelis Zikir Al Khidmah di Masjid Istiqlal dihadiri kalangan habib, kiai, alim ulama, dan diikuti lebih dari dua ribu jemaah dari berbagai kota di Indonesia.
Majelis Zikir Al Khidmah didirikan KH Ahmad Asrori Al Ishaqi pada 25 Desember 2005 yang berpusat di Pondok Pesantren Al Fitrah Kedinding, Surabaya.
“Seperti Majelis Zikir Al Khidmah ini. Meski dihadiri tokoh ormas politik dan pejabat negara, tapi kegiatan berlangsung tanpa muatan-muatan politis,” kata Moeldoko pada acara Haul Akbar Majelis Zikir Al Khidmah di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.
Moeldoko menyampaikan bahwa keberadaan majelis-majelis zikir sangat penting untuk memperkuat persatuan Indonesia yang memiliki keragaman suku, adat, budaya, bahasa, dan agama.
“Sebab majelis seperti ini bersifat inklusif dan terbuka bagi siapa pun yang ingin menempuh perjalanan mendekat kepada Allah SWT tanpa membedakan baju dan kulit luar,” kata dia.
Baca juga: Moeldoko: Organisasi keagamaan itu terus junjung tinggi inklusivitas
Baca juga: Moeldoko tegaskan terorisme tidak berkaitan dengan ajaran agama
Mantan Panglima TNI itu memohon seluruh jemaah untuk tidak henti-hentinya mendoakan bangsa dan negara agar bisa melewati berbagai tantangan dan ancaman global.
“Lingkungan global saat ini menghadapi krisis pangan, energi, dan keuangan. Untuk itu, saya memohon doanya agar Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bisa melewati tantangan itu tanpa ada hambatan,” kata Moeldoko.
Haul Akbar Majelis Zikir Al Khidmah di Masjid Istiqlal dihadiri kalangan habib, kiai, alim ulama, dan diikuti lebih dari dua ribu jemaah dari berbagai kota di Indonesia.
Majelis Zikir Al Khidmah didirikan KH Ahmad Asrori Al Ishaqi pada 25 Desember 2005 yang berpusat di Pondok Pesantren Al Fitrah Kedinding, Surabaya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment