Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta agar kekuatan dalam menangani COVID-19 dapat dicontoh untuk dikerahkan dalam menangani agenda besar negara, seperti penurunan kasus stunting hingga kemiskinan ekstrem.
Presiden menilai pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia hampir tiga tahun ini telah menunjukkan kekuatan Indonesia sebagai bangsa besar.
"Oleh sebab itu, kekuatan ini bukan hanya bisa digunakan untuk agenda besar bangsa, tapi juga bisa digunakan untuk menangani penyakit-penyakit lainnya, misalnya TBC, hati-hati, stunting, peningkatan produksi pangan, penurunan angka kemiskinan," kata Presiden Jokowi dalam acara Penghargaan Penanganan COVID-19 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta, Senin.
Presiden memaparkan bahwa berdasarkan pemaparan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom, Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dalam penanganan COVID-19 di dunia, serta salah satu negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak.
Selain itu, hasil laporan dari John Hopkins University mencatat bahwa Indonesia termasuk dalam salah satu negara terbaik di dunia dalam menurunkan jumlah kasus COVID-19.
"Jelas, kita berhasil menekan angka penularan, kita berhasil menekan angka kematian dan kita juga berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Terbukti tahun lalu kita tumbuh growth kita di angka 5,31 persen," kata Presiden.
Kepala Negara menilai keberhasilan Indonesia dalam menangani COVID-19 adalah kerja keras seluruh komponen bangsa.
Ia meyakini bahwa jika tertekan sebuah masalah, seluruh lapisan masyarakat turun tangan. Banyak pihak yang bekerja melampaui tugasnya, seperti TNI dan Polri yang tidak hanya bekerja pada sektor pertahanan dan keamanan.
Oleh sebab itu, Presiden meminta agar seluruh komponen bangsa dapat dikerahkan, terus bersinergi dari pemerintah pusat hingga daerah, kementerian dan lembaga, DPR RI, BPK RI, serta partisipasi dari masyarakat.
"Ini yang kita butuhkan, begitu kasusnya itu jangan sampai kita loyo lagi! Dengan problem-problem masih banyak kita hadapi, mestinya seperti itu, karena saya lihat kita dari A sampai Z, semua kerja keras menangani COVID ini," kata Jokowi.
Presiden menilai pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia hampir tiga tahun ini telah menunjukkan kekuatan Indonesia sebagai bangsa besar.
"Oleh sebab itu, kekuatan ini bukan hanya bisa digunakan untuk agenda besar bangsa, tapi juga bisa digunakan untuk menangani penyakit-penyakit lainnya, misalnya TBC, hati-hati, stunting, peningkatan produksi pangan, penurunan angka kemiskinan," kata Presiden Jokowi dalam acara Penghargaan Penanganan COVID-19 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta, Senin.
Presiden memaparkan bahwa berdasarkan pemaparan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom, Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dalam penanganan COVID-19 di dunia, serta salah satu negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak.
Selain itu, hasil laporan dari John Hopkins University mencatat bahwa Indonesia termasuk dalam salah satu negara terbaik di dunia dalam menurunkan jumlah kasus COVID-19.
"Jelas, kita berhasil menekan angka penularan, kita berhasil menekan angka kematian dan kita juga berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Terbukti tahun lalu kita tumbuh growth kita di angka 5,31 persen," kata Presiden.
Kepala Negara menilai keberhasilan Indonesia dalam menangani COVID-19 adalah kerja keras seluruh komponen bangsa.
Ia meyakini bahwa jika tertekan sebuah masalah, seluruh lapisan masyarakat turun tangan. Banyak pihak yang bekerja melampaui tugasnya, seperti TNI dan Polri yang tidak hanya bekerja pada sektor pertahanan dan keamanan.
Oleh sebab itu, Presiden meminta agar seluruh komponen bangsa dapat dikerahkan, terus bersinergi dari pemerintah pusat hingga daerah, kementerian dan lembaga, DPR RI, BPK RI, serta partisipasi dari masyarakat.
"Ini yang kita butuhkan, begitu kasusnya itu jangan sampai kita loyo lagi! Dengan problem-problem masih banyak kita hadapi, mestinya seperti itu, karena saya lihat kita dari A sampai Z, semua kerja keras menangani COVID ini," kata Jokowi.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment