Butuh waktu karena kita memprioritaskan keselamatan pilot yang disandera sejak tanggal 7 Pebruari
Jayapura (ANTARA) - Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menegaskan TNI dan Polri dalam melaksanakan operasi pembebasan sandera lebih mengutamakan keselamatan pilot.

Memang dalam melaksanakan operasi pembebasan sandera yang merupakan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru dilakukan secara smart approach.

Operasi smart approach itu sendiri merupakan kombinasi dari hard approach dan soft approach dalam rangka mendukung penegakan hukum, tegas Danrem 172 PWY Brigjen TNI JO Sembiring, di Timika, Senin.

Dalam keterangan persnya yang didampingi Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Pol. I.G.G. Era Adhinata, Brigjen TNI JO Sembiring mengajak masyarakat agar tidak percaya dan terjebak dengan narasi yang disampaikan KKB yang meminta dihentikannya operasi militer.

"Apa yang disampaikan itu adalah propaganda," tegas JO Sembiring.

Baca juga: Danrem 172/PWY: Pilot Susi Air masih hidup bersama KSB

Baca juga: Tim Gabungan TNI-Polri tangkap pelaku pembakaran pesawat Susi Air


Danrem 172 yang menjabat sebagai Komandan Kolakops TNI yang memimpin operasi pencarian pilot Susi Air mengakui pencarian terhadap keberadaan pilot Philip terus dilakukan.

"Butuh waktu karena kita memprioritaskan keselamatan pilot yang disandera sejak tanggal 7 Pebruari," ucap Brigjen TNI J.O. Sembiring.

Komandan Korem 172/PWY mengakui, secara umum situasi keamanan di Papua relatif kondusif, walaupun ada beberapa wilayah yang terjadi gangguan keamanan dari gerombolan kelompok bersenjata.

Karena itu kehadiran aparat keamanan diperlukan untuk menjaga keselamatan masyarakat dan meyakinkan pembangunan secara nasional di Papua tetap berjalan.

"Mari kita bersama-sama membangun Papua bersama-sama sehingga apa yang kita harapkan yaitu Papua sejahtera, aman dan damai benar-benar dirasakan dan dinikmati masyarakat ," ujarnya berharap.

Brigjen TNI Sembiring juga meminta agar masyarakat tidak takut untuk melaporkan keberadaan KKB.

Laporkan ke aparat keamanan di wilayah masing-masing, bisa menggunakan radio, misalnya, SSB yang ada di kampung atau distrik.

Terimakasih disampaikan kepada masyarakat yang telah berani melaporkan terkait keberadaan para pelaku teror sehingga dapat dikembangkan oleh tim gabungan dengan mendapatkan hasil amunisi, senjata, peralatan komunikasi dan dokumen-dokumen.

"Tim gabungan TNI-Polri akan hadir hingga ke pelosok dan daerah terpencil untuk bersama masyarakat membangun Papua," tegas Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023