Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar sebagai salah satu kegiatan positif pada bulan Ramadhan.
"Acaranya keren banget. Jadi saya kira acara seperti ini harus lebih sering diadakan," kata Menag Yaqut usai konser di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa malam.
Menag Yaqut mengatakan, pemerintah turut mendorong agar konser musik dapat dijadikan cara untuk melatih kreatifitas anak muda dalam bidang seni.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Pimpinan Produksi Munawir Aziz mengatakan bahwa Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar digelar untuk memeriahkan bulan Ramadhan. Menurut dia, acara tersebut bertema konser cinta dengan pesan toleransi antar agama.
"Sebagai pesan untuk kedamaian Indonesia dengan musik dan suka cita," ujar Munawir.
Baca juga: NUPro Music siap gelar Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar
Dia menjelaskan Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar memang secara bentuk penyajian adalah pertunjukan seni terutama seni musik, namun, sejatinya dalam rangka menunjukkan kebolehan dalam bermain musik.
Konser itu diharapkan menjadi pemantik keharmonisan bersama dan menjadi cermin yang mampu menggugah kebaikan, saling menginspirasi, menciptakan harmoni dan selaras, seperti halnya dalam simponi orkestra yang indah.
"Kami juga tidak dalam rangka menafsirkan apa itu Lailatul Qadar karena sesungguhnya ini adalah hal yang paling terdalam setiap manusia, tetapi ,setidaknya konser ini menjadi doa yang baik," kata Munawir.
Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh NUPRO Music pada bulan Ramadhan sebagai ruang berkarya dan silaturahmi ide serta gagasan. Musik dipilih untuk menyejukkan ruang publik dan komunitas agama dengan menghadirkan pesan cinta kasih dan sayang sesama.
Penampil yang berpartisipasi dalam acara itu antara lain Sastro Adi, Ega HQ, Arul Efansyah, Abdullah Wong, Fatin, Anisa Rahman, Wafiq Azizah, dan Dadang W Saputra dari Nu Light Orchestra.
Baca juga: Wapres beri tausiah Ramadhan tentang Lailatul Qadar di Kalsel
Baca juga: Menag: Larangan "bukber" tak cerminkan pemerintah anti-Islam
Baca juga: Kemenag minta pengurus masjid lebih waspada adanya barcode QRIS palsu
"Acaranya keren banget. Jadi saya kira acara seperti ini harus lebih sering diadakan," kata Menag Yaqut usai konser di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa malam.
Menag Yaqut mengatakan, pemerintah turut mendorong agar konser musik dapat dijadikan cara untuk melatih kreatifitas anak muda dalam bidang seni.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Pimpinan Produksi Munawir Aziz mengatakan bahwa Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar digelar untuk memeriahkan bulan Ramadhan. Menurut dia, acara tersebut bertema konser cinta dengan pesan toleransi antar agama.
"Sebagai pesan untuk kedamaian Indonesia dengan musik dan suka cita," ujar Munawir.
Baca juga: NUPro Music siap gelar Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar
Dia menjelaskan Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar memang secara bentuk penyajian adalah pertunjukan seni terutama seni musik, namun, sejatinya dalam rangka menunjukkan kebolehan dalam bermain musik.
Konser itu diharapkan menjadi pemantik keharmonisan bersama dan menjadi cermin yang mampu menggugah kebaikan, saling menginspirasi, menciptakan harmoni dan selaras, seperti halnya dalam simponi orkestra yang indah.
"Kami juga tidak dalam rangka menafsirkan apa itu Lailatul Qadar karena sesungguhnya ini adalah hal yang paling terdalam setiap manusia, tetapi ,setidaknya konser ini menjadi doa yang baik," kata Munawir.
Konser Cinta Menuju Lailatul Qadar merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh NUPRO Music pada bulan Ramadhan sebagai ruang berkarya dan silaturahmi ide serta gagasan. Musik dipilih untuk menyejukkan ruang publik dan komunitas agama dengan menghadirkan pesan cinta kasih dan sayang sesama.
Penampil yang berpartisipasi dalam acara itu antara lain Sastro Adi, Ega HQ, Arul Efansyah, Abdullah Wong, Fatin, Anisa Rahman, Wafiq Azizah, dan Dadang W Saputra dari Nu Light Orchestra.
Baca juga: Wapres beri tausiah Ramadhan tentang Lailatul Qadar di Kalsel
Baca juga: Menag: Larangan "bukber" tak cerminkan pemerintah anti-Islam
Baca juga: Kemenag minta pengurus masjid lebih waspada adanya barcode QRIS palsu
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment