Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meluncurkan kanal belajar daring dengan nama PENA TV sebagai wadah menimba ilmu dan keterampilan kewirausahaan bagi keluarga penerima manfaat (KPM), serta jeli membidik peluang usaha.
Dalam tayangan PENA TV melalui saluran kanal Youtube, Facebook, dan Zoom Pahlawan Ekonomi, Mensos mendorong KPM giat belajar untuk mengembangkan usahanya.
"Para KPM tolong jangan lelah, tidak ada yang mudah di sini. Kalau teman-teman punya usaha besar, usaha bisa diwariskan. Jadi karena itu jangan menyerah dan putus asa," kata Mensos dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Indonesia bidik peluang investasi di Pasifik di tengah pandemi
Mensos mengungkap lahirnya PENA TV dilatarbelakangi keinginannya agar KPM dapat mengenal dan menerapkan strategi-strategi bisnis dalam usaha mereka.
Melalui PENA TV, para KPM memperoleh mentoring, pelatihan, serta timbal balik dari usaha yang mereka rintis. Tak hanya itu, PENA TV adalah sarana untuk merawat semangat KPM agar tak loyo menghadapi tantangan dan persaingan usaha.
"Kalau orang lain menggunakan strategi ini, kenapa tidak kita coba strategi itu. Karena itu kita tidak boleh berhenti belajar, makanya kita hadirkan PENA TV ini," ujar Mensos.
Baca juga: Wagub Kaltim sebut IKN buka peluang investasi dan usaha UMKM
PENA TV diharapkan mampu mendorong KPM untuk menambah kemampuan diri diri sehingga usaha rintisannya bisa naik level dan memperlebar target pasar.
"Mengapa Kita harus jualan untuk menengah atas? Agar harga tidak jadi batasan, kalau jualan untuk menengah ke bawah banyak, tapi untungnya mepet. Ada beberapa contoh produk yang mungkin untungnya hanya 10 persen, kalau kita jual ke menengah atas bisa sampai 100 persen untungnya," jelas Mensos.
Baca juga: Mengolah kekayaan laut untuk produk perawatan kulit alami
Sejak tahun 2022 hingga sekarang, program PENA telah menjangkau 5.209 KPM, yang merupakan peserta aktif PKH dan BPNT. PENA telah terbukti mampu meningkat penghasilan KPM sehingga dapat keluar dari kepesertaan bansos.
Dalam pengelolaan PENA, Kemensos tidak bekerja sendiri. Kemensos bekerja dengan mitra strategis seperti pengusaha, profesional dari perguruan tinggi, dunia usaha, pusat penelitian dan pelatihan, media sosial, perusahaan rintisan, pemerintah, dan LSM.
Dalam peluncuran PENA TV, turut hadir perwakilan dari Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), Daily Box, dan MPM Honda. Ketiganya telah berkomitmen untuk membantu Kemensos dalam usaha pengembangan usaha KPM PENA.
Baca juga: Pemkot Jayapura buka peluang pelaku usaha kelola potensi wisata
Baca juga: Membaca peluang UMKM dan lapangan kerja lewat Perppu Cipta Kerja
Dalam tayangan PENA TV melalui saluran kanal Youtube, Facebook, dan Zoom Pahlawan Ekonomi, Mensos mendorong KPM giat belajar untuk mengembangkan usahanya.
"Para KPM tolong jangan lelah, tidak ada yang mudah di sini. Kalau teman-teman punya usaha besar, usaha bisa diwariskan. Jadi karena itu jangan menyerah dan putus asa," kata Mensos dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Indonesia bidik peluang investasi di Pasifik di tengah pandemi
Mensos mengungkap lahirnya PENA TV dilatarbelakangi keinginannya agar KPM dapat mengenal dan menerapkan strategi-strategi bisnis dalam usaha mereka.
Melalui PENA TV, para KPM memperoleh mentoring, pelatihan, serta timbal balik dari usaha yang mereka rintis. Tak hanya itu, PENA TV adalah sarana untuk merawat semangat KPM agar tak loyo menghadapi tantangan dan persaingan usaha.
"Kalau orang lain menggunakan strategi ini, kenapa tidak kita coba strategi itu. Karena itu kita tidak boleh berhenti belajar, makanya kita hadirkan PENA TV ini," ujar Mensos.
Baca juga: Wagub Kaltim sebut IKN buka peluang investasi dan usaha UMKM
PENA TV diharapkan mampu mendorong KPM untuk menambah kemampuan diri diri sehingga usaha rintisannya bisa naik level dan memperlebar target pasar.
"Mengapa Kita harus jualan untuk menengah atas? Agar harga tidak jadi batasan, kalau jualan untuk menengah ke bawah banyak, tapi untungnya mepet. Ada beberapa contoh produk yang mungkin untungnya hanya 10 persen, kalau kita jual ke menengah atas bisa sampai 100 persen untungnya," jelas Mensos.
Baca juga: Mengolah kekayaan laut untuk produk perawatan kulit alami
Sejak tahun 2022 hingga sekarang, program PENA telah menjangkau 5.209 KPM, yang merupakan peserta aktif PKH dan BPNT. PENA telah terbukti mampu meningkat penghasilan KPM sehingga dapat keluar dari kepesertaan bansos.
Dalam pengelolaan PENA, Kemensos tidak bekerja sendiri. Kemensos bekerja dengan mitra strategis seperti pengusaha, profesional dari perguruan tinggi, dunia usaha, pusat penelitian dan pelatihan, media sosial, perusahaan rintisan, pemerintah, dan LSM.
Dalam peluncuran PENA TV, turut hadir perwakilan dari Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), Daily Box, dan MPM Honda. Ketiganya telah berkomitmen untuk membantu Kemensos dalam usaha pengembangan usaha KPM PENA.
Baca juga: Pemkot Jayapura buka peluang pelaku usaha kelola potensi wisata
Baca juga: Membaca peluang UMKM dan lapangan kerja lewat Perppu Cipta Kerja
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment