dalam setahun tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi stabil
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Voxpopuli Research Center merilis hasil survei terkini dimana 77,3 persen publik merasa puas dipimpin Presiden Joko Widodo selama setahun terakhir.“Dalam setahun tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi stabil, kini mencapai 77,3 persen,” kata peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan angka tersebut tidak terlalu berubah sejak survei bulan Maret 2022, di mana tingkat kepuasan selalu di atas kisaran 75 persen. Sementara itu 18,3 persen merasa tidak puas, di antaranya 1,0 persen tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,4 persen.
Menurut Prijo, tinggi dan stabilnya tingkat kepuasan berkorelasi dengan stabilnya perekonomian nasional di tengah sejumlah guncangan. Tercatat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 sebesar 5,31 persen, di mana tiap triwulannya selalu di atas 5 persen.
Pada kurun waktu yang sama terjadi kenaikan inflasi, dari sebesar 2,64 persen pada Maret 2022 menjadi 4,35 persen pada Juni 2022, hingga mencapai rekor tertinggi 5,95 persen pada September 2022.
“Saat itu pemerintah memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi, setelah beberapa bulan sebelumnya mengalami tekanan akibat gejolak ekonomi yang melanda seluruh dunia,” katanya menjelaskan.
Baca juga: Survei LSI: Tingkat kepuasan publik kepada Presiden capai 76,8 persen
Baca juga: Survei NEW INDONESIA: Kepuasan publik pada Jokowi capai 77,1 persen
Menurut dia, disrupsi terhadap rantai pasok khususnya komoditas pangan dan energi terjadi secara global, diperparah oleh invasi Rusia terhadap Ukraina. Kelangkaan dan lonjakan harga mengerek inflasi hingga ancaman resesi yang mengikutinya.
“Pemerintah mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi dengan mencabut pemberlakuan PPKM dan mengeluarkan Perppu Cipta Kerja, sehingga diharapkan ekonomi bisa bergerak lebih cepat lagi,” ungkapnya.
Hasilnya, inflasi bisa ditekan pada kisaran 5 persen, hingga turun menjadi 4,97 persen pada Maret 2023 lalu. Pemerintah juga optimis pertumbuhan ekonomi pada 2023 tetap berada di atas kisaran 5 persen.
“Keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas ekonomi di tengah masih berlangsungnya pandemi COVID-19 maupun persoalan geopolitik membuat tingkat kepuasan publik terjaga tetap tinggi,” katanya.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 25-31 Maret 2023, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Indikator Politik: Kepuasan publik pada Jokowi capai 73,1 persen
Menurut dia, disrupsi terhadap rantai pasok khususnya komoditas pangan dan energi terjadi secara global, diperparah oleh invasi Rusia terhadap Ukraina. Kelangkaan dan lonjakan harga mengerek inflasi hingga ancaman resesi yang mengikutinya.
“Pemerintah mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi dengan mencabut pemberlakuan PPKM dan mengeluarkan Perppu Cipta Kerja, sehingga diharapkan ekonomi bisa bergerak lebih cepat lagi,” ungkapnya.
Hasilnya, inflasi bisa ditekan pada kisaran 5 persen, hingga turun menjadi 4,97 persen pada Maret 2023 lalu. Pemerintah juga optimis pertumbuhan ekonomi pada 2023 tetap berada di atas kisaran 5 persen.
“Keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas ekonomi di tengah masih berlangsungnya pandemi COVID-19 maupun persoalan geopolitik membuat tingkat kepuasan publik terjaga tetap tinggi,” katanya.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 25-31 Maret 2023, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Indikator Politik: Kepuasan publik pada Jokowi capai 73,1 persen
Pewarta: Fauzi
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment