Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani melepas keberangkatan 200 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan di Jakarta, Senin.

"Kami, jajaran BP2MI, melepas 200 PMI dan bentuk penghormatan negara. Komitmen kami di BP2MI melindungi PMI. Kami siap memerangi mafia penempatan ilegal PMI yang memperjualbelikan anak bangsa," kata Benny di Jakarta, Senin.

Para pekerja migran itu diberangkatkan ke Korsel dalam program kerja sama antara pemerintah (G to G) saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Benny menegaskan tidak ada kompromi bagi sindikat atau penyalur ilegal PMI. Bahkan, dia siap menabuh genderang perang demi melindungi pahlawan devisa negara itu.

Dia menyebutkan sudah ada ribuan PMI diselamatkan BP2MI karena hendak diberangkatkan melalui jalur non-prosedural atau ilegal oleh mafia PMI.

Baca juga: Kepala BP2MI: Pembongkaran barang milik PMI tindakan diskriminasi

"Komitmen saya semenjak dilantik oleh Presiden Jokowi untuk melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki," tegasnya.

Pada peringatan Hari Buruh Internasional, Senin, Benny berharap tidak ada lagi penindasan oleh siapa pun terhadap para pekerja Indonesia, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Benny mengungkapkan sejak Januari 2023 hingga kini terdapat sebanyak 4.632 PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G To G untuk sektor perikanan dan manufaktur.

"Masih ada delapan bulan lagi karena hitungan kerja sama satu tahun atau 12 bulan," ujarnya.

Dia pun meyakini target penempatan PMI tahun 2023 akan sebanyak 11.545 pekerja atau lebih besar dari tahun 2022.

Baca juga: BP2MI: Indonesia tidak pernah ikat perjanjian kerja dengan Sudan
Baca juga: Kepala BP2MI lepas keberangkatan sembilan pekerja migran ke Jerman

Pewarta: Fauzi
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023