Jakarta (ANTARA) - PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai BUMN Karya mengungkapkan Bendungan kering Ciawi di Jawa Barat berpotensi dapat mengurangi banjir di DKI Jakarta.
“Bendungan Ciawi ini berpotensi mereduksi banjir hingga sebesar 111,75 meter kubik per detik," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Hayyin Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan bendungan ini memiliki daya tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektar. Bendungan Ciawi sendiri menjadi bendungan kering yang pertama di Indonesia.
Hayyin berharap Bendungan Ciawi bisa membantu mengurangi banjir di DKI Jakarta.
“Semoga dengan adanya Bendungan Ciawi sebagai bendungan kering pertama ini dapat menjadi jalan keluar dari rawannya Jakarta akan bencana banjir," katanya.
Baca juga: Heru sebut Bendungan Ciawi-Sukamahi mampu reduksi debit Ciliwung
Tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, Bendungan Ciawi rencananya juga diperuntukkan untuk para wisatawan. PT Brantas Abipraya menambahkan beberapa spot instagramable untuk swafoto di sekitar bendungan.
Nantinya lingkungan sekitar Bendungan Ciawi juga bisa digunakan olahraga karena akan dilengkapi dengan jogging track.
"Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini pun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan,” ujar Hayyin.
Baca juga: Jokowi resmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Sebelumnya, bendungan ini sudah lebih dulu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 23 November 2022 lalu.
Bendungan Ciawi merupakan bagian dari sistem prasarana pengendalian banjir Jakarta khususnya untuk Sungai Ciliwung di bagian hulu, di samping normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km dan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di bagian hilirnya.
Selain itu, Bendungan Ciawi juga resmi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pelaksana Pembangunan Bendungan Kering Pertama di Indonesia.
“Bendungan Ciawi ini berpotensi mereduksi banjir hingga sebesar 111,75 meter kubik per detik," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Hayyin Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan bendungan ini memiliki daya tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektar. Bendungan Ciawi sendiri menjadi bendungan kering yang pertama di Indonesia.
Hayyin berharap Bendungan Ciawi bisa membantu mengurangi banjir di DKI Jakarta.
“Semoga dengan adanya Bendungan Ciawi sebagai bendungan kering pertama ini dapat menjadi jalan keluar dari rawannya Jakarta akan bencana banjir," katanya.
Baca juga: Heru sebut Bendungan Ciawi-Sukamahi mampu reduksi debit Ciliwung
Tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, Bendungan Ciawi rencananya juga diperuntukkan untuk para wisatawan. PT Brantas Abipraya menambahkan beberapa spot instagramable untuk swafoto di sekitar bendungan.
Nantinya lingkungan sekitar Bendungan Ciawi juga bisa digunakan olahraga karena akan dilengkapi dengan jogging track.
"Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini pun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan,” ujar Hayyin.
Baca juga: Jokowi resmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Sebelumnya, bendungan ini sudah lebih dulu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 23 November 2022 lalu.
Bendungan Ciawi merupakan bagian dari sistem prasarana pengendalian banjir Jakarta khususnya untuk Sungai Ciliwung di bagian hulu, di samping normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km dan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di bagian hilirnya.
Selain itu, Bendungan Ciawi juga resmi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pelaksana Pembangunan Bendungan Kering Pertama di Indonesia.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment