Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq mengatakan bahwa proklamator kemerdekaan sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno merupakan pemimpin yang nasionalis dan religius, ketika menyampaikan sambutan pada Haul ke-53 Bung Karno.
"Bung Karno adalah sosok pemimpin nasionalis sekaligus religius," kata Hamka Haq dalam Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Dia mencontohkan betapa Bung Karno sangat agamis dalam memimpin. Menurut Hamka Haq, pemilihan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 bertepatan pada 9 Ramadan 1364 Hijriah.
"Sebenarnya beliau mau memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Ramadan, tetapi karena terlalu lama, didesak pemuda saat itu," kata dia.
Pemilihan Pancasila yang memuat lima sila juga berdekatan dengan angka lima dalam rukun Islam. Masjid Istiqlal, lanjut Hamka Haq, didirikan Bung Karno sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
"Beliau tercatat pemimpin muda pertama yang membacakan ayat-ayat suci di PBB. Semua pemimpin Arab tak ada yang membacakan. Yang memulai Bapak Soekarno dan banyak bukti bahwa beliau pemimpin nasionalis-religius," kata dia.
Hamka Haq mengharapkan api perjuangan dan gagasan Bung Karno bisa diwarisi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Haul ke-53 Bung Karno ini, terdapat tausiah kebangsaan sekaligus testimoni Bung Karno yang akan disampaikan oleh Muhadjir Effendy. Selain itu, DPP PDIP juga memberikan santunan kepada anak yatim.
Dalam acara itu juga hadir Menko PMK Muhadjir Effendy dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Secara virtual, hadir Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan tersebut, Hamka Haq juga menerangkan terdapat sejarah yang memang terukir pada Juni. Karena itu, PDIP menyebut Juni sebagai Bulan Bung Karno (BBK).
"Bung Karno lahir 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970. Beliau juga berpidato dalam rangka Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni. Selalu Juni," kata Hamka Haq.
Baca juga: Di hari jadi Bung Karno, BPIP deklarasikan “Jaket Bung Karno”
Baca juga: Setelah 1999, PDIP bakal gelar kegiatan akbar di GBK pada 24 Juni
"Bung Karno adalah sosok pemimpin nasionalis sekaligus religius," kata Hamka Haq dalam Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Dia mencontohkan betapa Bung Karno sangat agamis dalam memimpin. Menurut Hamka Haq, pemilihan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 bertepatan pada 9 Ramadan 1364 Hijriah.
"Sebenarnya beliau mau memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Ramadan, tetapi karena terlalu lama, didesak pemuda saat itu," kata dia.
Pemilihan Pancasila yang memuat lima sila juga berdekatan dengan angka lima dalam rukun Islam. Masjid Istiqlal, lanjut Hamka Haq, didirikan Bung Karno sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
"Beliau tercatat pemimpin muda pertama yang membacakan ayat-ayat suci di PBB. Semua pemimpin Arab tak ada yang membacakan. Yang memulai Bapak Soekarno dan banyak bukti bahwa beliau pemimpin nasionalis-religius," kata dia.
Hamka Haq mengharapkan api perjuangan dan gagasan Bung Karno bisa diwarisi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Haul ke-53 Bung Karno ini, terdapat tausiah kebangsaan sekaligus testimoni Bung Karno yang akan disampaikan oleh Muhadjir Effendy. Selain itu, DPP PDIP juga memberikan santunan kepada anak yatim.
Dalam acara itu juga hadir Menko PMK Muhadjir Effendy dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Secara virtual, hadir Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan tersebut, Hamka Haq juga menerangkan terdapat sejarah yang memang terukir pada Juni. Karena itu, PDIP menyebut Juni sebagai Bulan Bung Karno (BBK).
"Bung Karno lahir 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970. Beliau juga berpidato dalam rangka Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni. Selalu Juni," kata Hamka Haq.
Baca juga: Di hari jadi Bung Karno, BPIP deklarasikan “Jaket Bung Karno”
Baca juga: Setelah 1999, PDIP bakal gelar kegiatan akbar di GBK pada 24 Juni
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment