Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengungkapkan bahwa penyediaan benih berkualitas di sisi hulu menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam mencapai target produksi perikanan budi daya nasional.
 
 
Salah satu pendekatan yang dilakukan, lanjut dia, guna mengatasi kendala produksi dan memenuhi kebutuhan induk unggul dan benih bermutu yaitu meningkatkan koordinasi melalui pembentukan jejaring perbenihan nasional untuk peningkatan mutu calon induk, induk dan benih ikan yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11 Tahun 2022 tentang Jejaring Perbenihan Nasional.
 
Jejaring tersebut menurutnya dapat menumbuhkan ekosistem logistik penyediaan benih dan induk yang efektif, efisien, komprehensif, serta selaras dalam pengambilan kebijakan baik di level pusat hingga ke daerah.
 
Sementara itu, Direktur Perbenihan KKP Nono Hartanto mengungkapkan bahwa jejaring perbenihan nasional merupakan gabungan unsur pemerintah pusat dan daerah seperti unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, UPT Badan sumber daya manusia (SDM) KKP yang menangani produksi induk dan benih ikan, UPT Daerah di provinsi dan kabupaten/kota serta lembaga swasta di bidang pemuliaan induk.
 
Nono juga berkata bahwa KKP juga turut menggandeng pihak akademisi serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait pengembangan teknologi serta pemuliaan induk unggul untuk peningkatan efisiensi budidaya serta meningkatkan produksi benih bermutu yang beredar di masyarakat.

Baca juga: KKP-DPR gelar pelatihan peningkatan produktivitas budi daya perikanan
Baca juga: KKP kembangkan budidaya ikan nila di Papua
Baca juga: KKP: Produktivitas budidaya udang sistem klaster di Aceh 80 ton/tahun

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023