Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta perguruan tinggi agar memiliki fokus untuk mengembangkan pendidikan karakter para mahasiswa, dan tidak hanya berkutat pada pencapaian prestasi mahasiswa bersifat akademis.
“Peran perguruan tinggi itu bagaimana menguatkan karakter anak-anak muda. Jadi jangan sampai abaikan soal pendidikan karakter, dan hanya membanggakan akademiknya,” kata Moeldoko saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Pendidikan Dies Natalis ke-59 Universitas Negeri Jakarta (UNJ), di Jakarta, Senin.
Sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis KSP diterima di Jakarta, Moeldoko mengatakan pendidikan karakter itu teramat penting untuk memperkuat ideologi, agama, tanggung jawab dan disiplin.
“Peran perguruan tinggi itu bagaimana menguatkan karakter anak-anak muda. Jadi jangan sampai abaikan soal pendidikan karakter, dan hanya membanggakan akademiknya,” kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan penguatan karakter generasi muda merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045.
Dengan membentuk generasi muda yang memiliki karakter kuat, kata dia, Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Kita sekarang sedang menghadapi fenomena global yang sangat kompleks, penuh risiko, dan mengalami perubahan sangat cepat. Untuk itu, mari kita siapkan anak-anak muda yang kuat dan mampu bersaing di kancah global,” kata dia.
Mantan Panglima TNI ini mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk membenahi persoalan sumber daya manusia, terutama di sektor pendidikan, salah satunya melalui Program Indonesia Pintar (PIP).
Pada 2023, kata dia, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp21,7 triliun rupiah untuk PIP.
“Ini bentuk keseriusan pemerintah dalam perluasan akses pendidikan sehingga nanti tidak ada satupun warga Indonesia yang tertinggal untuk meraih cita-citanya. No one left behind, no one left behind,” kata Moeldoko.
Pemerintah, kata Moeldoko, saat ini sedang juga menyiapkan kerangka besar pelaksanaan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) yang diharapkan bisa menjadi sarana-prasaran pengelolaan talenta-talenta unggul di berbagai bidang seperti olahraga, seni budaya, riset dan inovasi.
“Saya pastikan, negara hadir untuk ngopeni (merawat) talenta-talenta unggul. Sekarang sedang disiapkan Perpres desain besarnya,” kata Moeldoko.
Baca juga: KSP: Pemerintah perhatikan pengembangan pesantren-kesejahteraan guru
Baca juga: KSP: Presiden tekankan sinkronisasi data percepat reformasi agraria
“Peran perguruan tinggi itu bagaimana menguatkan karakter anak-anak muda. Jadi jangan sampai abaikan soal pendidikan karakter, dan hanya membanggakan akademiknya,” kata Moeldoko saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Pendidikan Dies Natalis ke-59 Universitas Negeri Jakarta (UNJ), di Jakarta, Senin.
Sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis KSP diterima di Jakarta, Moeldoko mengatakan pendidikan karakter itu teramat penting untuk memperkuat ideologi, agama, tanggung jawab dan disiplin.
“Peran perguruan tinggi itu bagaimana menguatkan karakter anak-anak muda. Jadi jangan sampai abaikan soal pendidikan karakter, dan hanya membanggakan akademiknya,” kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan penguatan karakter generasi muda merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045.
Dengan membentuk generasi muda yang memiliki karakter kuat, kata dia, Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Kita sekarang sedang menghadapi fenomena global yang sangat kompleks, penuh risiko, dan mengalami perubahan sangat cepat. Untuk itu, mari kita siapkan anak-anak muda yang kuat dan mampu bersaing di kancah global,” kata dia.
Mantan Panglima TNI ini mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk membenahi persoalan sumber daya manusia, terutama di sektor pendidikan, salah satunya melalui Program Indonesia Pintar (PIP).
Pada 2023, kata dia, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp21,7 triliun rupiah untuk PIP.
“Ini bentuk keseriusan pemerintah dalam perluasan akses pendidikan sehingga nanti tidak ada satupun warga Indonesia yang tertinggal untuk meraih cita-citanya. No one left behind, no one left behind,” kata Moeldoko.
Pemerintah, kata Moeldoko, saat ini sedang juga menyiapkan kerangka besar pelaksanaan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) yang diharapkan bisa menjadi sarana-prasaran pengelolaan talenta-talenta unggul di berbagai bidang seperti olahraga, seni budaya, riset dan inovasi.
“Saya pastikan, negara hadir untuk ngopeni (merawat) talenta-talenta unggul. Sekarang sedang disiapkan Perpres desain besarnya,” kata Moeldoko.
Baca juga: KSP: Pemerintah perhatikan pengembangan pesantren-kesejahteraan guru
Baca juga: KSP: Presiden tekankan sinkronisasi data percepat reformasi agraria
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment