Selasa, 27 Juni 2023 19:33 WIB
Jembrana (ANTARA) - Pelepasan tukik (anak penyu) ke laut mewarnai peringatan Bulan Bung Karno yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali.
Pada pelepasan tukik di kawasan objek wisata Pantai Delobrawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, pelepasan tukik ini sesuai dengan semangat Bulan Bung Karno tahun 2023 yaitu “Mahajnana Segara Kerthi”.
“Dalam semangat Mahajnana Segara Kerthi itu ada makna memuliakan laut. Oleh karena itu, pelepasan tukik sebagai satwa laut yang dilindungi sangat tepat,” katanya.
Selain pelepasan tukik, menurut dia, beberapa kegiatan pendalaman terhadap ajaran Bung Karno juga dilakukan.
“Ajaran dan perjuangan Bung Karno seperti air yang memberikan kehidupan. Ajaran-ajarannya akan senantiasa menjadi inspirasi bagi anak bangsa,” katanya.
Baca juga: Provinsi Bali rayakan Bulan Bung Karno sebulan penuh
Ia mengatakan, dalam ajaran Bapak Proklamator tersebut mengandung makna semangat, dedikasi, dan inspirasi bagi Bangsa Indonesia.
Beberapa ajaran Bung Karno yang masih tetap relevan, menurut dia, antara lain semangat gotong royong dalam perjuangan.
Menurut dia, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Bung Karno menekankan semangat persatuan dan kesatuan sebagaimana gotong royong.
Oleh karena itu, dalam peringatan Bulan Bung Karno yang diselenggarakan setiap tahun, Pemkab Jembrana selalu menggaungkan semangat gotong royong.
“Apalagi setelah pandemi COVID-19, semangat gotong royong untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi harus digaungkan,” katanya.
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar parade baleganjur peringati Bulan Bung Karno
Ia menambahkan, Bung Karno menjadi sumber inspirasi dan penyemangat perjuangan bagi generasi penerus dalam pembangunan bangsa dan negara.
"Semoga penyelenggaraan Bulan Bung Karno ini bisa menjadi wahana bagi penyebarluasan nilai-nilai Pancasila, serta ajaran-ajaran Bung Karno secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kearifan lokal Sad Kerthi, guna memperkokoh jati diri, integritas dan ketahanan ideologi kita," katanya.
Penghormatan paling utama, kata dia, adalah dengan meneladani dan melaksanakan ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita Bung Karno untuk bangsa dan negara Indonesia.
"Saya berharap sekaligus berkeyakinan, generasi muda kita akan dengan suka cita memikul tanggung jawab tersebut. Sesungguhnya pada generasi muda dititipkan masa depan Indonesia," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, peringatan Bulan Bung Karno ini diselenggarakan hingga ke desa-desa.
Baca juga: Kabupaten Buleleng siapkan 16 kegiatan rangkaian Bulan Bung Karno
“Tidak hanya pemerintah kabupaten, peringatan Bulan Bung Karno dengan berbagai kegiatan juga dilaksanakan hingga ke desa-desa,” katanya.
Berbagai kegiatan tersebut, kata dia, lebih banyak melibatkan anak muda agar mengetahui ajaran dan semangat Bung Karno.
"Kegiatan itu antara lain sosialisasi wawasan kebangsaan kepada generasi muda, gerakan kebersihan berupa resik sampah di tempat-tempat tertentu seperti tempat suci dan telajakan. Ada juga lomba baca puisi dan pidato di masing-masing kecamatan," katanya.
Pada pelepasan tukik di kawasan objek wisata Pantai Delobrawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, pelepasan tukik ini sesuai dengan semangat Bulan Bung Karno tahun 2023 yaitu “Mahajnana Segara Kerthi”.
“Dalam semangat Mahajnana Segara Kerthi itu ada makna memuliakan laut. Oleh karena itu, pelepasan tukik sebagai satwa laut yang dilindungi sangat tepat,” katanya.
Selain pelepasan tukik, menurut dia, beberapa kegiatan pendalaman terhadap ajaran Bung Karno juga dilakukan.
“Ajaran dan perjuangan Bung Karno seperti air yang memberikan kehidupan. Ajaran-ajarannya akan senantiasa menjadi inspirasi bagi anak bangsa,” katanya.
Baca juga: Provinsi Bali rayakan Bulan Bung Karno sebulan penuh
Ia mengatakan, dalam ajaran Bapak Proklamator tersebut mengandung makna semangat, dedikasi, dan inspirasi bagi Bangsa Indonesia.
Beberapa ajaran Bung Karno yang masih tetap relevan, menurut dia, antara lain semangat gotong royong dalam perjuangan.
Menurut dia, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Bung Karno menekankan semangat persatuan dan kesatuan sebagaimana gotong royong.
Oleh karena itu, dalam peringatan Bulan Bung Karno yang diselenggarakan setiap tahun, Pemkab Jembrana selalu menggaungkan semangat gotong royong.
“Apalagi setelah pandemi COVID-19, semangat gotong royong untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi harus digaungkan,” katanya.
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar parade baleganjur peringati Bulan Bung Karno
Ia menambahkan, Bung Karno menjadi sumber inspirasi dan penyemangat perjuangan bagi generasi penerus dalam pembangunan bangsa dan negara.
"Semoga penyelenggaraan Bulan Bung Karno ini bisa menjadi wahana bagi penyebarluasan nilai-nilai Pancasila, serta ajaran-ajaran Bung Karno secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kearifan lokal Sad Kerthi, guna memperkokoh jati diri, integritas dan ketahanan ideologi kita," katanya.
Penghormatan paling utama, kata dia, adalah dengan meneladani dan melaksanakan ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita Bung Karno untuk bangsa dan negara Indonesia.
"Saya berharap sekaligus berkeyakinan, generasi muda kita akan dengan suka cita memikul tanggung jawab tersebut. Sesungguhnya pada generasi muda dititipkan masa depan Indonesia," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, peringatan Bulan Bung Karno ini diselenggarakan hingga ke desa-desa.
Baca juga: Kabupaten Buleleng siapkan 16 kegiatan rangkaian Bulan Bung Karno
“Tidak hanya pemerintah kabupaten, peringatan Bulan Bung Karno dengan berbagai kegiatan juga dilaksanakan hingga ke desa-desa,” katanya.
Berbagai kegiatan tersebut, kata dia, lebih banyak melibatkan anak muda agar mengetahui ajaran dan semangat Bung Karno.
"Kegiatan itu antara lain sosialisasi wawasan kebangsaan kepada generasi muda, gerakan kebersihan berupa resik sampah di tempat-tempat tertentu seperti tempat suci dan telajakan. Ada juga lomba baca puisi dan pidato di masing-masing kecamatan," katanya.
Pewarta: Gembong Ismadi/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment