Sekolah menjadi prioritas
Wonogiri (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memprioritaskan perbaikan bangunan sekolah-sekolah yang rusak akibat terdampak bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Wonogiri dan beberapa daerah di Jateng.“Sekolah menjadi prioritas karena sebentar lagi anak-anak masuk kelas, tapi tidak hanya diperbaiki, saya minta dicek betul dan ada tim yang melakukan audit terkait kondisi gedung pascagempa apakah masih kuat dan aman atau tidak," kata Ganjar di sela mengecek kerusakan bangunan SMKN 1 Pracimantoro dan SMPN 1 Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Senin.
Dari hasil pengecekan di lapangan, diketahui beberapa bangunan rusak parah dan harus segera diperbaiki akibat terdampak gempa berkekuatan Magnitudo 6,4 yang berpusat di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (30/6).
Beberapa bangunan yang masuk dalam kategori rusak parah adalah sekolah antara lain SMKN 1 Pracimantoro, ada 14 gedung dan 27 ruang kelas, praktikum dan aula yang rusak akibat gempa.
Kerusakan terjadi cukup parah, yakni genteng terlepas, plafon ambrol, dan tembok retak.
Baca juga: BPBD: 111 rumah di Wonogiri-Jateng rusak dampak gempa Bantul
Baca juga: BPBD: Situasi Bantul kondusif setelah gempa bumi
“Setelah kemarin gempa memang saya dilapori saat di perjalanan pulang ibadah haji. Kemarin langsung saya minta turunkan tim, cek kondisi masyarakat dan inventaris kerusakan. Hari ini kami coba cek di Wonogiri untuk melihat kondisinya," ujarnya.
Ganjar mengatakan, dari hasil pengecekan kerusakan ada bagian gedung yang retak dan cukup membahayakan serta ada atap genteng berbahan beton yang rawan ambrol.
"Kami menemukan beberapa struktur yang belum kuat, maka kami minta ada tim kami melakukan audit, apakah bangunan masih layak atau tidak. Dan saya minta segera diperbaiki, kami gerak cepat," katanya.
Selain di Kabupaten Wonogiri, Pemprov Jateng juga menyiapkan anggaran untuk perbaikan dampak gempa Bantul di seluruh wilayah Jateng.
Tidak hanya bangunan sekolah, namun juga tempat ibadah dan rumah warga.
"Termasuk untuk perbaikan rumah ibadah, rumah warga dan lainnya. Kami koordinasikan dengan pemda setempat, mana yang jadi prioritas perbaikan. Untuk anggaran, selain dari anggaran negara kami juga optimalkan dari UPZ, CSR dan lainnya agar lebih cepat. Nanti kalau kurang, kami koordinasikan dengan BNPB," ujarnya.
Baca juga: BMKG: Gempa susulan kekuatannya semakin melemah, tak dirasa manusia
Baca juga: Sultan HB X minta pemkab pakai dana darurat bantu korban gempa Bantul
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment