Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dekat secara historis maupun ideologis.

"Dengan Pak Muhaimin ini kan hubungannya sangat dekat secara historis, secara ideologis bahkan Pak Muhaimin Iskandar ini sama dengan Gus Ipul sudah seperti anak dari Ibu Megawati karena dulu juga dititipkan oleh Almarhum Gus Dur," kata Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo di Jakarta, Sabtu.

Oleh karena itu, Hasto menilai pertemuan antara dua ketua umum partai itu dapat terjadi kapan saja, mengingat Megawati dan Cak Imin punya kedekatan. Namun, Hasto mengungkapkan Cak Imin dan PKB masih memohon waktu untuk melangsungkan pertemuan tersebut.

"Tetapi dari PKB juga mohon waktu terlebih dahulu," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan pertemuan Megawati dan Cak Imin.

Terlepas dari jadwal pertemuan yang belum ditetapkan, Hasto memastikan komunikasi PDIP dan PKB terjalin intens sampai saat ini sehingga peluang untuk mempertemukan Megawati dan Cak Imin masih terbuka luas.

"Komunikasi (PDIP dan PKB) intens terus menerus dilakukan dengan berbagai latar belakang historis, yang menunjukkan kedekatan hubungan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Muhaimin Iskandar," ujar Sekjen PDI Perjuangan.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat ditanya mengenai kemungkinan pertemuan itu menyebut dirinya siap.

"Siap, kita siap, yang muda pokoknya dipanggil yang tua siap saja," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen MPR/DPR, Jakarta, Sabtu (8/7).

Dia mengaku mendengar adanya informasi rencana pertemuan tersebut. Cak Imin menyebut tahapannya tinggal mencocokkan jadwal dengan Megawati.

Cak Imin juga menyatakan rencana pertemuan itu juga diketahui oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku partai koalisinya. Dia mengatakan Prabowo pun tidak keberatan dengan rencana pertemuannya dengan Megawati.

Gerindra dan PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sementara itu, PDI Perjuangan dan PPP saat ini secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk maju di Pilpres 2024.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Baca juga: PDIP terus lakukan pendekatan dengan Golkar dan PKB

Baca juga: Megawati beri pesan khusus ke Golkar, PAN, dan PKB

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023