Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengungkapkan produk wastra Indonesia termasuk Kain Gringsing Bali mendapatkan pujian di Paris, Prancis, sehingga perlu dimanfaatkan oleh pelaku fesyen di dalam negeri untuk menghasilkan produk yang mendunia.
"Saya mendapat insight bahwa Indonesia oleh para pelaku industri fesyen dari Paris yang diundang kemari (Jakarta Fashion Food Festival/JF3) ini sebagai negara yang kaya dengan wastra," kata Teten saat ditemui dalam pagelaran JF3 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Bahkan, kata Teten, pernah Kain Gringsing Bali dipakai menjadi salah satu produk dari perancang fesyen terkemuka di dunia.
Teten mengatakan, produk wastra Indonesia dinilai unik karena kental dengan nuansa kebudayaan asli masyarakat, mulai dari Aceh sampai Papua. Hal itu yang membuat ajang fesyen di Indonesia seperti JF3 mulai dilirik oleh para pelaku industri fesyen dari Paris.
Ketertarikan itu, menurut Teten, perlu dimanfaatkan oleh para pelaku fesyen di dalam negeri untuk saling berkolaborasi guna menghasilkan produk fesyen Indonesia yang mengglobal, lewat kekayaan wastra nusantara.
"Sebagai upaya strategis untuk memacu produktivitas dan daya saing produk fesyen dalam negeri, yaitu peningkatan kemitraan antara Indonesia dan Prancis dalam program Pintu Inkubator," katanya.
Baca juga: LPTB Susan Budihardjo unjuk gaya busana rancangan 23 siswanya di JF3
Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta pakai batik dukung "Gaya Lokal Lebih Vokal"
Pintu Inkubator merupakan suatu program kolaborasi antara JF3, Lakon Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Français Indonesia (IFI) untuk membuka peluang bagi industri kecil menengah Tanah Air di bidang fesyen untuk mengembangkan keunggulan Indonesia di pasar global.
Paris memiliki pasar yang majemuk, dari orang Eropa, Asia, Afrika dan Amerika berada di sana. Karena itu kerja sama yang menyasar Paris sebagai salah satu kota mode ternama sebagai pasar yang dituju dinilai sebuah keputusan yang tepat.
"Ini yang saya kira kita rintis dengan kerja sama dengan Prancis, besok akan penandatanganan kerja sama," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).
Lalu Pintu Inkubator juga sudah kerja sama dengan para pelaku industri fesyen Paris. "Jadi saya kira ini suatu tahap untuk kita, untuk fesyen kita, melangkah menuju fesyen dunia," kata Teten.
Baca juga: Erina Gudono tampil memukau dengan kebaya di JF3 2023
"Saya mendapat insight bahwa Indonesia oleh para pelaku industri fesyen dari Paris yang diundang kemari (Jakarta Fashion Food Festival/JF3) ini sebagai negara yang kaya dengan wastra," kata Teten saat ditemui dalam pagelaran JF3 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Bahkan, kata Teten, pernah Kain Gringsing Bali dipakai menjadi salah satu produk dari perancang fesyen terkemuka di dunia.
Teten mengatakan, produk wastra Indonesia dinilai unik karena kental dengan nuansa kebudayaan asli masyarakat, mulai dari Aceh sampai Papua. Hal itu yang membuat ajang fesyen di Indonesia seperti JF3 mulai dilirik oleh para pelaku industri fesyen dari Paris.
Ketertarikan itu, menurut Teten, perlu dimanfaatkan oleh para pelaku fesyen di dalam negeri untuk saling berkolaborasi guna menghasilkan produk fesyen Indonesia yang mengglobal, lewat kekayaan wastra nusantara.
"Sebagai upaya strategis untuk memacu produktivitas dan daya saing produk fesyen dalam negeri, yaitu peningkatan kemitraan antara Indonesia dan Prancis dalam program Pintu Inkubator," katanya.
Baca juga: LPTB Susan Budihardjo unjuk gaya busana rancangan 23 siswanya di JF3
Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta pakai batik dukung "Gaya Lokal Lebih Vokal"
Pintu Inkubator merupakan suatu program kolaborasi antara JF3, Lakon Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Français Indonesia (IFI) untuk membuka peluang bagi industri kecil menengah Tanah Air di bidang fesyen untuk mengembangkan keunggulan Indonesia di pasar global.
Paris memiliki pasar yang majemuk, dari orang Eropa, Asia, Afrika dan Amerika berada di sana. Karena itu kerja sama yang menyasar Paris sebagai salah satu kota mode ternama sebagai pasar yang dituju dinilai sebuah keputusan yang tepat.
"Ini yang saya kira kita rintis dengan kerja sama dengan Prancis, besok akan penandatanganan kerja sama," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).
Lalu Pintu Inkubator juga sudah kerja sama dengan para pelaku industri fesyen Paris. "Jadi saya kira ini suatu tahap untuk kita, untuk fesyen kita, melangkah menuju fesyen dunia," kata Teten.
Baca juga: Erina Gudono tampil memukau dengan kebaya di JF3 2023
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment