Kendari (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan sebanyak 26 unit rumah untuk korban kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mensos di Kendari Selasa, mengatakan bahwa bantuan yang diserahkan untuk pembangunan sebanyak 26 rumah bagi korban kebakaran di Kota Kendari tersebut senilai Rp4,5 miliar.
Ia menyampaikan bahwa selain bantuan bangunan rumah sebanyak 26 unit itu, pihaknya juga menyerahkan bantuan berupa perabotan rumah tangga di masing-masing rumah tersebut.
"Selain itu, bantuan atensi senilai Rp156 juta juga disalurkan berupa kasur, bantal, guling, sprei, kipas angin, kursi, dan meja plastik, tikar, perlengkapan dapur, peralatan makan, dispenser, dan galon," kata Risma.
Ia mengungkapkan bahwa bantuan atensi tersebut dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, yaitu Sentra Meohai di Kendari.
Baca juga: Mensos jenguk warga Bogor alami lumpuh belasan tahun
Mensos RI itu menyebutkan bahwa 26 unit rumah bantuan Kemensos tersebut dihuni oleh sebanyak 80 jiwa di kawasan TPA Puuwatu yang pada Kamis (9/6/2022) lalu ludes dilalap api.
Ia menuturkan bahwa hal ini sebagai langkah pemerintah dalam hal ini Kemensos RI untuk membantu meringankan beban para pahlawan sampah di TPA Puuwatu.
“Bantuan ini merupakan stimulan, dan memang korbannya segitu, jadi kami sesuai dengan jumlah korban,” ujarnya.
Sementara soal penambahan bantuan,dia menjelaskan bahwa pihaknya saat ini belum memiliki rencana karena dana yang mereka miliki terbatas.
“Tidak ada penambahan, dana kami terbatas dan kami juga harus pindah ke tempat lain, banyak wilayah lain di Indonesia juga yang membutuhkan,” sebutnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu berharap masyarakat penerima bantuan tidak melihat rumah ini dalam bentuk benda tetapi harus sebagai representasi untuk melahirkan sebuah karya, supaya nantinya mereka bisa senantiasa merawat dan menjaganya.
“Jika penghuninya tidak melihat bangunan ini hanya sebagai benda, maka mereka bisa menghasilkan karya dari sana, contohnya anak-anak bisa sehat dalam tumbuh kembangnya, pada akhirnya mereka akan lebih sejahtera,” lanjutnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI dalam hal ini Mensos RI yang telah memberikan perhatiannya kepada masyarakat Kota Kendari khususnya yang ada di TPA Puuwatu dalam wujud bangunan rumah.
Asmawa Tosepu menyebut pihaknya juga akan melanjutkan bantuan tersebut dalam bentuk sarana dan prasarana pendukung yang ada di kawasan tersebut seperti jalan dan lainnya.
“Tentu kami berharap masyarakat yang menerima stimulan ini bisa merawat dan memelihara bangunan yang sudah disiapkan ini,” tambahnya.
Baca juga: Mensos: Rumah susun PPKS ajarkan budaya hidup jadi lebih baik
Baca juga: KSP optimis RI lepas dari kemiskinan ekstrem pada tahun depan
Mensos di Kendari Selasa, mengatakan bahwa bantuan yang diserahkan untuk pembangunan sebanyak 26 rumah bagi korban kebakaran di Kota Kendari tersebut senilai Rp4,5 miliar.
Ia menyampaikan bahwa selain bantuan bangunan rumah sebanyak 26 unit itu, pihaknya juga menyerahkan bantuan berupa perabotan rumah tangga di masing-masing rumah tersebut.
"Selain itu, bantuan atensi senilai Rp156 juta juga disalurkan berupa kasur, bantal, guling, sprei, kipas angin, kursi, dan meja plastik, tikar, perlengkapan dapur, peralatan makan, dispenser, dan galon," kata Risma.
Ia mengungkapkan bahwa bantuan atensi tersebut dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, yaitu Sentra Meohai di Kendari.
Baca juga: Mensos jenguk warga Bogor alami lumpuh belasan tahun
Mensos RI itu menyebutkan bahwa 26 unit rumah bantuan Kemensos tersebut dihuni oleh sebanyak 80 jiwa di kawasan TPA Puuwatu yang pada Kamis (9/6/2022) lalu ludes dilalap api.
Ia menuturkan bahwa hal ini sebagai langkah pemerintah dalam hal ini Kemensos RI untuk membantu meringankan beban para pahlawan sampah di TPA Puuwatu.
“Bantuan ini merupakan stimulan, dan memang korbannya segitu, jadi kami sesuai dengan jumlah korban,” ujarnya.
Sementara soal penambahan bantuan,dia menjelaskan bahwa pihaknya saat ini belum memiliki rencana karena dana yang mereka miliki terbatas.
“Tidak ada penambahan, dana kami terbatas dan kami juga harus pindah ke tempat lain, banyak wilayah lain di Indonesia juga yang membutuhkan,” sebutnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu berharap masyarakat penerima bantuan tidak melihat rumah ini dalam bentuk benda tetapi harus sebagai representasi untuk melahirkan sebuah karya, supaya nantinya mereka bisa senantiasa merawat dan menjaganya.
“Jika penghuninya tidak melihat bangunan ini hanya sebagai benda, maka mereka bisa menghasilkan karya dari sana, contohnya anak-anak bisa sehat dalam tumbuh kembangnya, pada akhirnya mereka akan lebih sejahtera,” lanjutnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI dalam hal ini Mensos RI yang telah memberikan perhatiannya kepada masyarakat Kota Kendari khususnya yang ada di TPA Puuwatu dalam wujud bangunan rumah.
Asmawa Tosepu menyebut pihaknya juga akan melanjutkan bantuan tersebut dalam bentuk sarana dan prasarana pendukung yang ada di kawasan tersebut seperti jalan dan lainnya.
“Tentu kami berharap masyarakat yang menerima stimulan ini bisa merawat dan memelihara bangunan yang sudah disiapkan ini,” tambahnya.
Baca juga: Mensos: Rumah susun PPKS ajarkan budaya hidup jadi lebih baik
Baca juga: KSP optimis RI lepas dari kemiskinan ekstrem pada tahun depan
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment