Dulu Pak Gubernur pernah berjualan koran di depan pelabuhan di Pontianak, sedangkan saya pernah berdagang rokok dan tukang pikul karet di depan Pelabuhan
Pontianak (ANTARA) - Tokoh nasional, Oesman Sapta Oedang berharap semakin banyak tokoh besar lahir dari Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, mengingat daerah tersebut dulunya banyak melahirkan pemimpin yang memberikan kontribusi dalam pembangunan Kalbar dan Indonesia.

"Saya contohkan, Gubernur Kalbar merupakan sahabatnya sejak masa kecil. Dulu Pak Gubernur pernah berjualan koran di depan pelabuhan di Pontianak, sedangkan saya pernah berdagang rokok dan tukang pikul karet di depan Pelabuhan. Tapi, siapa sangka hari ini bisa jadi Gubernur Kalbar, dan saya bisa menjadi seperti sekarang ini," kata OSO saat menghadiri perayaan Tahun Baru Islam di Sambas, Rabu.

Dia menceritakan, Sambas adalah kampung pertama yang dibangun OSO karena sebelum otonomi daerah Kota Singkawang berada di wilayah Kabupaten Sambas. "Saya bangun Hotel Mahkota awal mulanya adalah Kabupaten Sambas sebelum dilakukan otonomi daerah yang memisahkan Kota Singkawang menjadi kota madya," tuturnya.

Selain itu, OSO juga merasakan dulunya Sambas banyak melahirkan para pemimpin di daerah. Untuk itu, daerah ini harus kembali meningkatkan skill (kemampuan) dan memerlukan masyarakatnya agar dapat mengelola wilayah yang luas dan dipenuhi dengan sumber daya alam untuk diolah.

"Kalau kita mau maju, harus menjaga keseimbangan dalam hidup. Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Kota Makkah ke Madinah yang mengumpulkan semua umat beragama, bukan hanya Islam yang membangun Madinah karena Nabi Muhammad SAW tidak melihat yang dari perbedaan, tapi bersatu dalam membangun kebahagiaan dunia," jelas pemilik OSO Group ini.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi kegiatan pawai menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriyah yang diadakan hari ini.

"Ketika saya menerima undangan pada acara tersebut, saya berkeinginan untuk menambahkan hadiah umrah menjadi 10 orang, dan 2 d iantaranya diperuntukan untuk desa yang berhasil menjadikan desanya menjadi peringkat 16 besar tingkat nasional dan desa yang mampu mengelola BUMDes-nya," katanya.

Pada kesempatan itu, dirinya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Kalbar. "Jangan kita melihat partai-nya, tapi di dalam membangun Sambas kita harus bersatu," tutup tokoh nasional Asal Kalbar yang juga pernah menjadi Ketua MPR RI.

Di tempat yang sama, Bupati Sambas, Satono mengucapkan terima kasih atas kehadiran tokoh nasional asal Kalimantan Barat, DR. H. Oesman Sapta Odang, dan Gubernur Sutarmidji, yang sudah satu harian melaksanakan kegiatan di Kabupaten Sambas.

"Pada hari ini juga diadakan tasyakuran peringatan Hari Ulang Tahun ke-392 Kabupaten Sambas dan perpindahan Ibu Kota ke-24 dari Kota Singkawang yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Sambas. Tema yang diusung pada tahun ini adalah 'Sambas Saroan (Sinergi, Kolaborasi, Berkemajuan),' ungkap Bupati Satono.

Ia mengatakan sudah 2 tahun menjalani pemerintahan dan ada peningkatan yang terjadi, salah satunya peningkatan desa mandiri yang berjumlah 119 desa.

"Dan tahun ini bertambah 49 desa, hingga sekarang berjumlah 196 desa. Sedangkan desa tertinggal dan berkembang sudah tidak ada lagi, dan desa maju tinggal 25 desa. Hal itu berkat kerja sama dari masyarakat yang bersatu padu merapatkan barisan untuk bertekad dan bersama-sama membawa perahu Sambas menjadi Kabupaten Sambas yang lebih baik dan berkemajuan," kata Bupati kelahiran Senturang ini.

Baca juga: Tokoh nasional hadiri Festival Sumpah Sati Bukik Marapalam
Baca juga: Sosok Sidarto Danusubroto menurut para tokoh nasional
Baca juga: Legislator: Empat tokoh ulama kembali diusulkan jadi pahlawan nasional

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023