Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksmana Yudo Margono meluncurkan buku "Perang Rusia vs Ukraina" di perpustakaan nasional, Jakarta, Selasa.
"Peluncuran buku perang ini merupakan sumbangsih TNI kepada bangsa, saya berharap pengetahuan yang disajikan dalam ulasan-ulasan, analisis dan sintesa dalam buku ini dapat bermanfaat," katanya saat memberikan sambutan peluncuran buku.
Yudo menjelaskan peristiwa perang Rusia dan Ukraina mengajarkan semua pihak, bagaimana berbagai informasi dapat dianalisis dengan tepat menjadi intelijen, atau pengetahuan lebih luas untuk pengambilan keputusan strategis.
Kata dia, sebagai elemen bangsa, TNI merasa terpanggil untuk meneruskan pesan kepala negara, presiden yang menyampaikan bahwa dunia saat ini tidak sedang baik-baik saja.
"Pengetahuan menjadi modal utama sebagai modal dasar yang akan dimanfaatkan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Yudo menegaskan, ancaman terhadap kedaulatan negara, tidak bisa dihadapi secara terisolasi atau sendiri-sendiri. Kerja sama antara lembaga dan komponen bangsa menjadi kunci untuk mengatasi tantangan keamanan bersama.
Buku berjudul "Perang Rusia versus Ukraina" berisi kumpulan analisa intelijen strategis konflik rusia-ukraina. Buku itu merupakan salah satu kajian yang dinisiasi oleh Kepala Badan Intelijen Strategis (KA BAIS) TNI.
Secara terstruktur buku itu menampilkan langkah analisa intelijen, melalui tahapan pengumpulan, penganalisaan dan pengevaluasian informasi dari berbagai sumber.
Secara metodologis, buku ditampilkan dengan pengantar sejarah konfik, narasi profil dan kekuatan kedua negara, serta organisasi aliansi. Selanjutnya, isi buku terdiri dari fase konflik, front terkait, dampak, teknologi, dan profil pimpinan. Buku ditutup dengan ramalan dan skenario berikutnya.
Baca juga: TNI siap bantu modifikasi cuaca untuk antisipasi kekeringan
Baca juga: Panglima TNI tegaskan seluruh prajurit harus netral dalam Pemilu 2024
"Peluncuran buku perang ini merupakan sumbangsih TNI kepada bangsa, saya berharap pengetahuan yang disajikan dalam ulasan-ulasan, analisis dan sintesa dalam buku ini dapat bermanfaat," katanya saat memberikan sambutan peluncuran buku.
Yudo menjelaskan peristiwa perang Rusia dan Ukraina mengajarkan semua pihak, bagaimana berbagai informasi dapat dianalisis dengan tepat menjadi intelijen, atau pengetahuan lebih luas untuk pengambilan keputusan strategis.
Kata dia, sebagai elemen bangsa, TNI merasa terpanggil untuk meneruskan pesan kepala negara, presiden yang menyampaikan bahwa dunia saat ini tidak sedang baik-baik saja.
"Pengetahuan menjadi modal utama sebagai modal dasar yang akan dimanfaatkan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Yudo menegaskan, ancaman terhadap kedaulatan negara, tidak bisa dihadapi secara terisolasi atau sendiri-sendiri. Kerja sama antara lembaga dan komponen bangsa menjadi kunci untuk mengatasi tantangan keamanan bersama.
Buku berjudul "Perang Rusia versus Ukraina" berisi kumpulan analisa intelijen strategis konflik rusia-ukraina. Buku itu merupakan salah satu kajian yang dinisiasi oleh Kepala Badan Intelijen Strategis (KA BAIS) TNI.
Secara terstruktur buku itu menampilkan langkah analisa intelijen, melalui tahapan pengumpulan, penganalisaan dan pengevaluasian informasi dari berbagai sumber.
Secara metodologis, buku ditampilkan dengan pengantar sejarah konfik, narasi profil dan kekuatan kedua negara, serta organisasi aliansi. Selanjutnya, isi buku terdiri dari fase konflik, front terkait, dampak, teknologi, dan profil pimpinan. Buku ditutup dengan ramalan dan skenario berikutnya.
Baca juga: TNI siap bantu modifikasi cuaca untuk antisipasi kekeringan
Baca juga: Panglima TNI tegaskan seluruh prajurit harus netral dalam Pemilu 2024
Pewarta: Fauzi
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment