Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) menyebutkan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditugaskan Kementerian Sosial melalui BUMN tersebut pada tahap II mencapai 96,74 persen.
Menurut Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris dari 3,5 juta data keluarga penerima manfaat (KPM) yang ditargetkan sudah tersalurkan lebih kurang 3,4 juta keluarga secara nasional.
"Di triwulan dua ini, berdasarkan data posisi tanggal 2 Juli, secara nasional sudah mencapai 96,74 persen. Jadi, kami hampir merampungkan tugas penyaluran PKH dan Sembako untuk triwulan 2 tahun ini," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Haris menambahkan, meski penyaluran Bansos Sembako dan Program PKH dijalankan dengan baik, namun Pos Indonesia bertekat untuk bisa menjaga, bahkan meningkatkan kualitas layanan untuk menyalurkan bantuan-bantuan serupa pada masa mendatang.
Sejumlah perbaikan, inovasi, dan secara bertahap melakukan transformasi digital secara menyeluruh, lanjutnya, perlu dilakukan untuk menjaga kredibilitas sebagai penyalur bantuan, khususnya di hadapan pemerintah.
"Karena selain harus tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, penyaluran ini menyangkut anggaran negara akan dilakukan audit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," katanya.
Pos Indonesia juga melakukan upaya-upaya perbaikan dari sisi aplikasi penyaluran Bansos tersebut baik dari awal saat dana diterima, sampai dana disalurkan ke penerima manfaat.
Selain itu BUMN logistik tersebut juga telah menerapkan teknologi dan digitalisasi dalam penyaluran bansos, khususnya dalam program Bansos Sembako dan PKH.
Saat KPM ingin mencairkan dana di Kantorpos, mereka bisa menggunakan teknologi melalui QRIS Pospay untuk mencairkan dana bantuan yang mereka terima.
Bagi masyarakat yang sudah melek teknologi, tambah Haris,mereka sudah punya smartphone, bisa menggunakan aplikasi di mobile phone milik mereka untuk mengambil dananya.
Sedangkan bagi masyarakat yang hanya memiliki feature phone, mereka tetap bisa mencairkan dana tersebut melalui SMS.
Salah satu KPM Bansos Sembako Imas Priyati, warga Kelurahan Cipedes, Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan telah mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu.
Menurut dia, tidak sulit mencairkan bantuan sebab dengan kecanggihan teknologi yang diterapkan Pos Indonesia, proses pengambilan dana bantuan yang dilakukan sangatlah mudah.
Baca juga: Kemensos respons cepat temuan BPK pastikan bansos tepat sasaran
Baca juga: Mensos minta Pemda aktif perbaiki DTKS agar bansos tepat sasaran
Baca juga: Pos Indonesia terapkan teknologi QR code pada prangko
Menurut Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris dari 3,5 juta data keluarga penerima manfaat (KPM) yang ditargetkan sudah tersalurkan lebih kurang 3,4 juta keluarga secara nasional.
"Di triwulan dua ini, berdasarkan data posisi tanggal 2 Juli, secara nasional sudah mencapai 96,74 persen. Jadi, kami hampir merampungkan tugas penyaluran PKH dan Sembako untuk triwulan 2 tahun ini," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Haris menambahkan, meski penyaluran Bansos Sembako dan Program PKH dijalankan dengan baik, namun Pos Indonesia bertekat untuk bisa menjaga, bahkan meningkatkan kualitas layanan untuk menyalurkan bantuan-bantuan serupa pada masa mendatang.
Sejumlah perbaikan, inovasi, dan secara bertahap melakukan transformasi digital secara menyeluruh, lanjutnya, perlu dilakukan untuk menjaga kredibilitas sebagai penyalur bantuan, khususnya di hadapan pemerintah.
"Karena selain harus tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, penyaluran ini menyangkut anggaran negara akan dilakukan audit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," katanya.
Pos Indonesia juga melakukan upaya-upaya perbaikan dari sisi aplikasi penyaluran Bansos tersebut baik dari awal saat dana diterima, sampai dana disalurkan ke penerima manfaat.
Selain itu BUMN logistik tersebut juga telah menerapkan teknologi dan digitalisasi dalam penyaluran bansos, khususnya dalam program Bansos Sembako dan PKH.
Saat KPM ingin mencairkan dana di Kantorpos, mereka bisa menggunakan teknologi melalui QRIS Pospay untuk mencairkan dana bantuan yang mereka terima.
Bagi masyarakat yang sudah melek teknologi, tambah Haris,mereka sudah punya smartphone, bisa menggunakan aplikasi di mobile phone milik mereka untuk mengambil dananya.
Sedangkan bagi masyarakat yang hanya memiliki feature phone, mereka tetap bisa mencairkan dana tersebut melalui SMS.
Salah satu KPM Bansos Sembako Imas Priyati, warga Kelurahan Cipedes, Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan telah mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu.
Menurut dia, tidak sulit mencairkan bantuan sebab dengan kecanggihan teknologi yang diterapkan Pos Indonesia, proses pengambilan dana bantuan yang dilakukan sangatlah mudah.
Baca juga: Kemensos respons cepat temuan BPK pastikan bansos tepat sasaran
Baca juga: Mensos minta Pemda aktif perbaiki DTKS agar bansos tepat sasaran
Baca juga: Pos Indonesia terapkan teknologi QR code pada prangko
Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment