Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengajak para politikus perempuan yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Parlemen untuk bersinergi mendorong angka keterwakilan perempuan di parlemen.
"Kita perlu saling memotivasi dan menginspirasi satu sama lain untuk mendorong keterwakilan perempuan di politik, yakni dimulai dari kolaborasi sesama perempuan," kata Bintang Puspayoga dalam keterangan, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia yang saat ini masih berada pada angka 76,2, menunjukkan belum maksimal-nya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif.
Bintang Puspayoga menyayangkan ketidaksetaraan gender yang terjadi ini.
Menurut dia, konstruksi sosial yang berkembang menjadikan banyak perempuan tidak memiliki akses seluas laki-laki, belum dapat berpartisipasi, belum dapat ikut menentukan arah, dan mendapat manfaat pembangunan yang sama, termasuk dalam ruang-ruang politik.
Baca juga: Menteri: Perlu penguatan unit perlindungan perempuan & Anak di Polri
Selain itu, Menteri Bintang Puspayoga menyampaikan beberapa waktu lalu, Komisi Pemilihan Umum juga mengeluarkan Peraturan Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
"Hal ini memiliki potensi berkurangnya jumlah perempuan calon anggota legislatif, yang dapat menyebabkan turunnya persentase keterwakilan perempuan," katanya.
Untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di ranah politik, KemenPPPA bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menginisiasi model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sejak tahun 2021.
Melalui DRPPA, diharapkan para perempuan bisa ikut berpartisipasi dan terlibat dalam menyuarakan aspirasi hingga ikut dalam pengambilan keputusan di ranah akar rumput mulai dari lingkup terkecil yakni desa dan kelurahan.
KemenPPPA juga turut melakukan upaya peningkatan kapasitas terutama melalui pelatihan kepemimpinan perempuan perdesaan dan memberikan pendampingan secara berkelanjutan.
Baca juga: Menteri Bintang minta gereja berikan pelayanan ramah anak
"Kita perlu saling memotivasi dan menginspirasi satu sama lain untuk mendorong keterwakilan perempuan di politik, yakni dimulai dari kolaborasi sesama perempuan," kata Bintang Puspayoga dalam keterangan, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia yang saat ini masih berada pada angka 76,2, menunjukkan belum maksimal-nya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif.
Bintang Puspayoga menyayangkan ketidaksetaraan gender yang terjadi ini.
Menurut dia, konstruksi sosial yang berkembang menjadikan banyak perempuan tidak memiliki akses seluas laki-laki, belum dapat berpartisipasi, belum dapat ikut menentukan arah, dan mendapat manfaat pembangunan yang sama, termasuk dalam ruang-ruang politik.
Baca juga: Menteri: Perlu penguatan unit perlindungan perempuan & Anak di Polri
Selain itu, Menteri Bintang Puspayoga menyampaikan beberapa waktu lalu, Komisi Pemilihan Umum juga mengeluarkan Peraturan Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
"Hal ini memiliki potensi berkurangnya jumlah perempuan calon anggota legislatif, yang dapat menyebabkan turunnya persentase keterwakilan perempuan," katanya.
Untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di ranah politik, KemenPPPA bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menginisiasi model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sejak tahun 2021.
Melalui DRPPA, diharapkan para perempuan bisa ikut berpartisipasi dan terlibat dalam menyuarakan aspirasi hingga ikut dalam pengambilan keputusan di ranah akar rumput mulai dari lingkup terkecil yakni desa dan kelurahan.
KemenPPPA juga turut melakukan upaya peningkatan kapasitas terutama melalui pelatihan kepemimpinan perempuan perdesaan dan memberikan pendampingan secara berkelanjutan.
Baca juga: Menteri Bintang minta gereja berikan pelayanan ramah anak
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment