Menampilkan 17 film pendek hasil karya sutradara perempuan merupakan langkah awal yang sangat istimewa
Jakarta (ANTARA) - Layanan video berbayar Bioskop Online resmi berkolaborasi dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) sebagai upaya untuk memperkaya dan memajukan industri perfilman Indonesia dan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.Melalui siaran persnya, Rabu, Bioskop Online menghadirkan program istimewa bertajuk “Film Pendek 17 Sutradara Perempuan Bercerita”, yaitu program penayangan 17 film pendek pilihan di aplikasi Bioskop Online dari 17 sutradara muda perempuan. Program tersebut fokus pada sutradara perempuan di banyak daerah, terutama sutradara-sutradara yang masih berproses di skema komunitas dan film pendek.
“Menampilkan 17 film pendek hasil karya sutradara perempuan merupakan langkah awal yang sangat istimewa dalam kerja sama antara platform Bioskop Online dan JAFF 2023,” kata Presiden Bioskop Online Ajeng Prameswari.
Baca juga: Alasan harus simak kembali film "Cinta Bete" (2021) di Bioskop Online
Program penayangan tersebut akan resmi dimulai pada tanggal 17 Agustus 2023 bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Melalui program penayangan 17 film tersebut, pihak Bioskop Online ingin menggambarkan pentingnya kebebasan bagi perempuan untuk berkreasi dan berbicara melalui medium film pendek.
Sementara itu, JAFF adalah sebuah festival film yang memusatkan program-programnya pada pengembangan sinema Asia dan memberikan sumbangan penting bagi pertumbuhan sinema
nasional. Festival tersebut juga menjadi sarana pertemuan bagi berbagai pelaku di bidang seni, budaya, dan pariwisata.
Adapun JAFF merupakan festival film Asia Pasifik dan festival film terbesar di Indonesia yang sudah berjalan selama 18 tahun. Tahun ini, JAFF dijadwalkan akan berlangsung mulai tanggal 25 November hingga 2 Desember 2023.
Daftar 17 film pendek yang akan ditampilkan di Bioskop Online, antara lain film “Fasad, THE NETRA(L)”, “Kama (An Eternity)”, “RISAU (DO NOT ASK)”, “Titis Teramba”, “Haba Paleh”, “Ratih”, “Brutu”, “The World Just Need Sleep”, “Artemist: Encouraging Ethical Fashion”, “Dari Hutan Kitong Hidup”, “Parsan (The Legend of Rajawali)”, “Datang Bulan (Come Moon)”, “Telur (How to be an Egg)”, “Potret Lara (Lara’s Portrait)”, “Dunia Dalam Kota (Pasar Terong, World in A City)”, dan “Beda Cara Sama Rasa (Different Technique Same Taste)”.
Baca juga: Film "Dalam Berpisah Kita Bersama" banyak ditonton di Bioskop Online
Setiap film tersebut akan menghadirkan ragam jenis dan genre yang berbeda, sehingga penonton dapat bebas memilihnya sesuai dengan preferensi masing-masing. Sebagai contoh, film “Fasad” merupakan film bergenre drama thriller yang mengisahkan tentang perbedaan antara kehidupan nyata dan dunia media sosial.
Ada juga film dokumenter “THE NETRA(L)”, yakni film yang menyajikan kisah inspiratif tentang Jefry, seorang tuna netra yang mengatasi kesepiannya dengan gigih. Sutradara THE NETRA(L), Ulfa Evitasari mengatakan film tersebut terinspirasi oleh perjuangan individu dengan keterbatasan penglihatan dalam menghadapi tantangan modern.
Selain penayangan 17 film tersebut, akan ara rangkaian kegiatan lainnya dari kolaborasi antara Bioskop Online dengan JAFF. Untuk menonton 17 film pendek dari sutradara wanita tersebut, kunjungi situs resmi atau aplikasi Bioskop Online dengan harga tiket sebesar Rp7 ribu per judul film.
Baca juga: Film "Just Mom" tayang di layanan Bioskop Online mulai hari ini
Baca juga: Lima film pendek lokal jebolan festival tayang di Bioskop Online
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment