Jakarta (ANTARA) - Forum Konferensi Dialog Antarbudaya dan Antaragama ASEAN (ASEAN IIDC) 2023 menghasilkan Deklarasi ASEAN IIDC Jakarta atau ASEAN IIDC Declaration Jakarta.
"Saya atas nama Nahdlatul Ulama telah menyatakan bahwa diplomasi publik merupakan bagian penting dari agenda Nahdlatul Ulama," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Senin.
Deklarasi yang seluruhnya berbahasa Inggris itu dibacakan oleh Peneliti Senior National University of Singapore, Teresita Cruz del Rosario.
Baca juga: Gus Yahya harap gelaran IIDC beri sumbangan untuk masyarakat ASEAN
Deklarasi berisi poin-poin tentang hubungan antar-manusia, perempuan dan pemuda, serta kerja sama antar-pemerintah dalam mengatasi setiap masalah yang muncul di lingkup Asia Tenggara untuk perdamaian global.
Poin inti dari deklarasi itu mendorong peningkatan kerja sama antarmanusia yang beriringan dengan kerja sama erat bersama pemerintah di kawasan ASEAN.
Tujuan yang hendak dicapai, kata Yahya, yakni mengembangkan harmoni untuk keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ASEAN.
Baca juga: PBNU: ASEAN IIDC 2023 konsolidasi harmoni, toleransi, dan perdamaian
"Yang ingin kami kejar adalah solusi. Dan solusi tidak akan pernah bisa dicapai tanpa menghadapi masalah, mengakui masalahnya. Inilah yang kami lakukan hari ini," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut.
Selain itu, deklarasi tersebut juga mendorong efektifitas pendidikan karakter dalam berbagai masalah sosial. Ia berharap Pemerintah Indonesia maupun kawasan ASEAN memperkuat pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikannya.
"Dengan demikian, pemuda anggota ASEAN dapat beradaptasi dalam dunia modern," katanya.
Ia yakin apa yang dicapai dalam forum tersebut adalah sesuatu yang sangat berarti dalam perjuangan umat manusia untuk masa depan yang lebih baik, kemanusiaan dan peradaban global.
Baca juga: Ketua Umum PBNU ajak publik ciptakan hidup harmonis di ASEAN IIDC
Menutup acara, Gus Yahya menyerahkan bendera pataka ASEAN IIDC secara simbolis kepada perwakilan tokoh agama dari Laos. Seremoni tersebut menandakan bahwa Laos merupakan host ASEAN IIDC berikutnya.
"Saya atas nama Nahdlatul Ulama telah menyatakan bahwa diplomasi publik merupakan bagian penting dari agenda Nahdlatul Ulama," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Senin.
Deklarasi yang seluruhnya berbahasa Inggris itu dibacakan oleh Peneliti Senior National University of Singapore, Teresita Cruz del Rosario.
Baca juga: Gus Yahya harap gelaran IIDC beri sumbangan untuk masyarakat ASEAN
Deklarasi berisi poin-poin tentang hubungan antar-manusia, perempuan dan pemuda, serta kerja sama antar-pemerintah dalam mengatasi setiap masalah yang muncul di lingkup Asia Tenggara untuk perdamaian global.
Poin inti dari deklarasi itu mendorong peningkatan kerja sama antarmanusia yang beriringan dengan kerja sama erat bersama pemerintah di kawasan ASEAN.
Tujuan yang hendak dicapai, kata Yahya, yakni mengembangkan harmoni untuk keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ASEAN.
Baca juga: PBNU: ASEAN IIDC 2023 konsolidasi harmoni, toleransi, dan perdamaian
"Yang ingin kami kejar adalah solusi. Dan solusi tidak akan pernah bisa dicapai tanpa menghadapi masalah, mengakui masalahnya. Inilah yang kami lakukan hari ini," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut.
Selain itu, deklarasi tersebut juga mendorong efektifitas pendidikan karakter dalam berbagai masalah sosial. Ia berharap Pemerintah Indonesia maupun kawasan ASEAN memperkuat pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikannya.
"Dengan demikian, pemuda anggota ASEAN dapat beradaptasi dalam dunia modern," katanya.
Ia yakin apa yang dicapai dalam forum tersebut adalah sesuatu yang sangat berarti dalam perjuangan umat manusia untuk masa depan yang lebih baik, kemanusiaan dan peradaban global.
Baca juga: Ketua Umum PBNU ajak publik ciptakan hidup harmonis di ASEAN IIDC
Menutup acara, Gus Yahya menyerahkan bendera pataka ASEAN IIDC secara simbolis kepada perwakilan tokoh agama dari Laos. Seremoni tersebut menandakan bahwa Laos merupakan host ASEAN IIDC berikutnya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment