Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Presiden RI Joko Widodo ingin program sekolah gratis SMKN Jawa Tengah jadi percontohan secara nasional.
"Beliau (Jokowi) mengatakan akan memerintahkan Mendikbud untuk datang ke sini, dievaluasi lagi, dan bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/8).
Ganjar menjelaskan bahwa SMKN Jateng merupakan satu-satunya sekolah yang berdiri di bekas gedung BLK. Dengan demikian, lulusannya bisa bekerja di industri sebagai tulang punggung keluarga yang kurang mampu.
"Beliau (Jokowi) sampaikan bisa tidak ini ditambah, bisa. Kalau ini ditambah dengan kapasitas seperti itu, sebenarnya lebih banyak dari keluarga tidak mampu bisa sekolah lagi di SMK," kata Ganjar.
Jika dia menyampaikan kepada Presiden bahwa SMKN itu merupakan investasi 3 tahun. Tahun keempat sebenarnya sudah bisa panen, dan itu menjadi tulang punggung keluarga.
"Mohon maaf karena dari keluarga tidak mampu, angka kemiskinan bisa ditekan mulai dari pendidikan," jelasnya.
Di Semarang, SMKN Jateng memiliki lima jurusan, yakni Teknik Konstruksi & Perumahan, Teknik Pemesinan, Teknik Elektronika Industri, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Ganjar membangun tiga SMKN Jateng. Selain di Semarang, sekolah tersebut hadir juga di Pati dan Purbalingga.
Sejak dirintis pada tahun 2014, SMKN Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Lulusan terdiri atas 3 SMKN Jateng, yakni SMKN Jateng Semarang 825 lulusan, SMKN Jateng Pati 336 lulusan, dan 676 lulusan SMKN Jateng Purbalingga.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi program sekolah gratis SMKN Jawa Tengah yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pasalnya, sekolah itu ditujukan untuk siswa dari keluarga tidak mampu.
Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi SMKN Jateng yang didampingi Ganjar dan sang istri Siti Atikoh Supriyanti di Jalan Brotojoyo Nomor 1, Kota Semarang, Rabu (30/8).
"Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jawa Tengah. Dahulunya ini BLK (balai latihan kerja), kemudian digeser menjadi SMK yang khusus untuk keluarga yang tidak mampu," kata Jokowi.
Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengecek sarana dan prasarana di Gedung SMKN Jateng Semarang seperti ruang kelas, ruang praktik, hingga ruang peralatan penunjang belajar.
Baca juga: Pengamat: Elektabilitas Ganjar tidak terganggu pascaterbentuk KIM
Baca juga: PDIP ungkap faktor meningkatnya elektabilitas Ganjar
"Beliau (Jokowi) mengatakan akan memerintahkan Mendikbud untuk datang ke sini, dievaluasi lagi, dan bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/8).
Ganjar menjelaskan bahwa SMKN Jateng merupakan satu-satunya sekolah yang berdiri di bekas gedung BLK. Dengan demikian, lulusannya bisa bekerja di industri sebagai tulang punggung keluarga yang kurang mampu.
"Beliau (Jokowi) sampaikan bisa tidak ini ditambah, bisa. Kalau ini ditambah dengan kapasitas seperti itu, sebenarnya lebih banyak dari keluarga tidak mampu bisa sekolah lagi di SMK," kata Ganjar.
Jika dia menyampaikan kepada Presiden bahwa SMKN itu merupakan investasi 3 tahun. Tahun keempat sebenarnya sudah bisa panen, dan itu menjadi tulang punggung keluarga.
"Mohon maaf karena dari keluarga tidak mampu, angka kemiskinan bisa ditekan mulai dari pendidikan," jelasnya.
Di Semarang, SMKN Jateng memiliki lima jurusan, yakni Teknik Konstruksi & Perumahan, Teknik Pemesinan, Teknik Elektronika Industri, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Ganjar membangun tiga SMKN Jateng. Selain di Semarang, sekolah tersebut hadir juga di Pati dan Purbalingga.
Sejak dirintis pada tahun 2014, SMKN Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Lulusan terdiri atas 3 SMKN Jateng, yakni SMKN Jateng Semarang 825 lulusan, SMKN Jateng Pati 336 lulusan, dan 676 lulusan SMKN Jateng Purbalingga.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi program sekolah gratis SMKN Jawa Tengah yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pasalnya, sekolah itu ditujukan untuk siswa dari keluarga tidak mampu.
Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi SMKN Jateng yang didampingi Ganjar dan sang istri Siti Atikoh Supriyanti di Jalan Brotojoyo Nomor 1, Kota Semarang, Rabu (30/8).
"Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jawa Tengah. Dahulunya ini BLK (balai latihan kerja), kemudian digeser menjadi SMK yang khusus untuk keluarga yang tidak mampu," kata Jokowi.
Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengecek sarana dan prasarana di Gedung SMKN Jateng Semarang seperti ruang kelas, ruang praktik, hingga ruang peralatan penunjang belajar.
Baca juga: Pengamat: Elektabilitas Ganjar tidak terganggu pascaterbentuk KIM
Baca juga: PDIP ungkap faktor meningkatnya elektabilitas Ganjar
Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment