Surabaya (ANTARA) - Panglima Santri Nahdlatul Ulama (NU) Habib Umarsyah mengeluarkan pesan penting pada peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2023.

Habib Umarsyah dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengingatkan, tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak lepas dari perjuangan kaum santri dan ulama pesantren, dari masa penjajahan hingga Indonesia Merdeka dan mempertahankan kemerdekaan serta mengisi kemerdekaan Indonesia hingga kini.

"Janganlah kita melupakan jasa para ulama dan kaum santri. Berdirinya NKRI itu berkat perjuangan bangsa Indonesia dan peran aktif dari umat Islam, terutama kaum santri di bawah ketokohan Hadlratussyaikh K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari," kata Habib Umarsyah.

Habib Umarsyah, yang juga Ketua PCNU Kota Surabaya itu menekankan pentingnya bangsa Indonesia bukan hanya "Jasmerah" (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah).

"Tapi, juga 'Jashijau' (Jangan sekali-sekali menghilangkan jasa para ulama) dalam perjuangan bangsa Indonesia. Tegaknya negara ini tak lepas dari Fatwa Jihad dan Resolusi Jihad NU dalam mengobarkan semangat perjuangan dan menegakkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945," katanya.

Terkait hal itu, PCNU Surabaya telah mengadakan Orasi Kebangsaan (15/8/2023) yang menampilkan sejumlah pakar dan sejarawan kota Surabaya, yakni DR Wasid SS, MPhil.I (Dosen Sejarah UIN Sunan Ampel Surabaya), Rojil Nugroho Bayu, SHum, MA (Sejarawan Universitas Negeri Surabaya) dan Riadi Ngasiran (Nahdliyin Journalist cum Historian).

Selain itu, Habib Umarsyah yang ditetapkan PBNU sebagai Panglima Santri NU 2023 itu mendapatkan tugas khusus untuk mengonsolidasikan seluruh santri se-Indonesia untuk menyelenggarakan peringatan Hari Santri pada setiap tanggal 22 Oktober yang diselenggarakan PBNU dalam setiap tahun dengan berganti "panglima" untuk acara itu.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA 2023