Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani mengatakan parlemen Indonesia dan Laos sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, termasuk kerja sama penegakan hukum dalam pemberantasan kejahatan transnasional.
"Saya mendorong peningkatan kerja sama bilateral untuk mengatasi kejahatan narkotika tersebut. Kerja sama yang dimaksud, antara lain pertukaran dokumen, materi dan informasi hukum yang bersifat publik, dan kerja sama teknis dalam penanganan kejahatan lintas negara," kata Puan di Kompleks Parlemen (DPR RI), Senayan, Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Puan Maharani usai melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane dan delegasi parlemen Laos lainnya di sela Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Ke-44.
Menurut Puan, pemberantasan tindak pidana narkotika sangat penting dalam mendukung terwujudnya kawasan ASEAN yang aman, stabil, dan sejahtera. Kondisi geografis Laos yang berbatasan dengan Thailand dan Myanmar memperbesar potensi penyelundupan dan perdagangan gelap narkotika di wilayah ASEAN.
Baca juga: Puan bahas keanggotaan Timor Leste di ASEAN saat pertemuan bilateral
Puan juga mendorong Parlemen Laos untuk mendukung pengesahan Perjanjian Ekstradisi ASEAN (ASEAN Extradition Treaty) yang disepakati kedua negara.
"Saya berharap akan dukungan Laos untuk pengesahan ASEAN Extradition Treaty dalam pertemuan ASEAN yang membahas hal tersebut," ucapnya.
Dia mendukung pula penguatan kerja sama pariwisata Indonesia dan Laos, serta peningkatan hubungan antar-masyarakat kedua negara yang dapat dilakukan melalui kerja sama pendidikan maupun kebudayaan.
Selain itu, Puan berharap kerja sama ekonomi Indonesia-Laos juga diperkuat sehingga rencana kerja sama investasi Indonesia di Laos pun dapat segera direalisasikan.
Baca juga: Puan: AIPA jadi contoh penanganan permasalahan global
Dalam pertemuan tersebut, Puan dan Ketua Parlemen Laos turut membahas mengenai penyelesaian konflik di Myanmar agar Lima Poin Kesepakatan ASEAN (Five-point Consensus ASEAN) dilaksanakan oleh Myanmar.
Sementara itu, Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane berharap agar Indonesia dan Laos memperbanyak peluang kerja sama melalui kunjungan antarnegara.
Phomvihane pun memastikan siap mendukung kerja sama Indonesia dan Laos dalam hal energi baru terbarukan dan peningkatan perdagangan maupun investasi kedua negara.
"Saya harapkan parlemen dapat mendorong itu semua agar semakin banyak terealisasikan. Kami juga berterima kasih atas komitmen Ibu Puan yang bersedia untuk bertukar pengalaman dalam penyelenggaraan AIPA ke-45 di Laos nanti," katanya.
Baca juga: Puan: Pemuda ASEAN punya potensi agen perubahan positif
Baca juga: Puan harap AIPA Ke-44 satukan ASEAN agar kuat tingkat regional/global
"Saya mendorong peningkatan kerja sama bilateral untuk mengatasi kejahatan narkotika tersebut. Kerja sama yang dimaksud, antara lain pertukaran dokumen, materi dan informasi hukum yang bersifat publik, dan kerja sama teknis dalam penanganan kejahatan lintas negara," kata Puan di Kompleks Parlemen (DPR RI), Senayan, Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Puan Maharani usai melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane dan delegasi parlemen Laos lainnya di sela Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Ke-44.
Menurut Puan, pemberantasan tindak pidana narkotika sangat penting dalam mendukung terwujudnya kawasan ASEAN yang aman, stabil, dan sejahtera. Kondisi geografis Laos yang berbatasan dengan Thailand dan Myanmar memperbesar potensi penyelundupan dan perdagangan gelap narkotika di wilayah ASEAN.
Baca juga: Puan bahas keanggotaan Timor Leste di ASEAN saat pertemuan bilateral
Puan juga mendorong Parlemen Laos untuk mendukung pengesahan Perjanjian Ekstradisi ASEAN (ASEAN Extradition Treaty) yang disepakati kedua negara.
"Saya berharap akan dukungan Laos untuk pengesahan ASEAN Extradition Treaty dalam pertemuan ASEAN yang membahas hal tersebut," ucapnya.
Dia mendukung pula penguatan kerja sama pariwisata Indonesia dan Laos, serta peningkatan hubungan antar-masyarakat kedua negara yang dapat dilakukan melalui kerja sama pendidikan maupun kebudayaan.
Selain itu, Puan berharap kerja sama ekonomi Indonesia-Laos juga diperkuat sehingga rencana kerja sama investasi Indonesia di Laos pun dapat segera direalisasikan.
Baca juga: Puan: AIPA jadi contoh penanganan permasalahan global
Dalam pertemuan tersebut, Puan dan Ketua Parlemen Laos turut membahas mengenai penyelesaian konflik di Myanmar agar Lima Poin Kesepakatan ASEAN (Five-point Consensus ASEAN) dilaksanakan oleh Myanmar.
Sementara itu, Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane berharap agar Indonesia dan Laos memperbanyak peluang kerja sama melalui kunjungan antarnegara.
Phomvihane pun memastikan siap mendukung kerja sama Indonesia dan Laos dalam hal energi baru terbarukan dan peningkatan perdagangan maupun investasi kedua negara.
"Saya harapkan parlemen dapat mendorong itu semua agar semakin banyak terealisasikan. Kami juga berterima kasih atas komitmen Ibu Puan yang bersedia untuk bertukar pengalaman dalam penyelenggaraan AIPA ke-45 di Laos nanti," katanya.
Baca juga: Puan: Pemuda ASEAN punya potensi agen perubahan positif
Baca juga: Puan harap AIPA Ke-44 satukan ASEAN agar kuat tingkat regional/global
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment