Terobosan dilakukan dengan mengurangi penggunaan energi dari steam yang diperoleh dari hasil pembakaran di boiler yang menggunakan fuel gas
Jakarta (ANTARA) - PT Badak LNG berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) menerapkan inovasi efisiensi energi sebagai upaya mendukung produksi gas nasional sebesar 12 billion standard cubic feet per hari."Sebagai perusahaan pengolah gas alam cair (LNG) di Indonesia selama hampir lima dekade, kami terus berupaya melakukan program efisiensi energi serta mendukung visi jangka panjang SKK Migas dalam memproduksi gas sebesar 12 billion standard cubic feet per hari," kata President Director dan CEO Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Kolaborasi tersebut diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Badak LNG dengan PLN saat The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (IOG), yang diadakan SKK Migas di Nusa Dua, Bali, pada 20-22 September 2023.
Penandatanganan dilakukan Gema Iriandus dan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) Joice Lanny Wantania dengan disaksikan Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo.
Gema mengatakan menghadapi tantangan kondisi kilang yang semakin menua, Badak senantiasa melakukan terobosan, yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi dan saat ini berfokus pada penggunaan energi untuk steam turbine yang berfungsi sebagai penggerak refrigerant compressor di kilang, yang merupakan jantung dari setiap kilang LNG.
Baca juga: PT BKI-Badak LNG kerja sama sertifikasi dan pengembangan sumber daya
Baca juga: Pupuk Kaltim sambut baik langkah Badak LNG untuk adopsi program KJA
Menurut dia, Badak berupaya untuk melakukan terobosan yang pertama kalinya dilakukan di kilang LNG dunia.
"Terobosan yang dilakukan dengan mengurangi penggunaan energi dari steam yang diperoleh dari hasil pembakaran di boiler yang menggunakan fuel gas. Steam turbine akan digantikan dengan variable speed motor untuk menggerakkan refrigerant compressor dengan menggunakan energi listrik yang disuplai dari PLN dengan total daya sebesar 160 MVA," ujarnya.
Gema menambahkan langkah ini merupakan suatu upaya yang ambisius dan inovatif.
"Tim kami telah melakukan kajian awal atas upaya ini. Inovasi ini sangat challenging dan penandatanganan ini merupakan langkah awal yang penting bagi Badak LNG dan PLN untuk melakukan kajian bersama guna meyakinkan program ini feasible dan menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik dari aspek teknis, keselamatan, lingkungan, dan keekonomian sebagai bentuk komitmen Badak dalam mendukung visi jangka panjang SKK Migas," ujarnya.
Menurut dia, hal itu juga berkesinambungan dengan program efisiensi energi Badak LNG yang terkelola dalam Sistem Manajemen Energi ISO 50001.
"Langkah ini merupakan suatu langkah yang ambisius bagi tim kami di Badak LNG," ungkapnya.
Sementara itu, Joice mengatakan PLN Kaltimtara berkomitmen memberikan suplai daya yang andal bagi Badak.
Menurut dia, secara sistem, PLN Kaltimtara memiliki surplus daya sebesar 300-400 MW, sehingga memungkinkan memenuhi kebutuhan daya listrik ke kilang Badak.
"Setelah signing ceremony ini kami harapkan kedua belah pihak dapat melakukan transfer data sebagai kajian dari terobosan ini. Ke depannya, kami juga akan membangun 11 pembangkit listrik dari renewable energy, yang sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan energi yang berkelanjutan," ujarnya.
Joice mengatakan modifikasi penggunaan penggerak refrigerant compressor itu selain bertujuan untuk mencapai target efisiensi energi sebesar 35MMSCFD, juga meningkatkan produksi LNG dan meningkatkan efisiensi termal pabrik (plant thermal efficiency), sehingga turut mendukung tujuan nasional dalam mengoptimalkan sumber daya energi.
Gema juga mengatakan Badak LNG berkomitmen untuk terus melakukan terobosan, modernisasi, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan berkelanjutan dalam industri energi.
Hal tersebut, lanjutnya, selaras dengan aspek-aspek Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 tentang affordable and clean energy yakni penggunaan energi yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan serta poin 9 tentang industry, innovation, and infrastructure yakni mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Baca juga: SKK Migas tanda tangani Bontang Processing Agreement
Baca juga: Badak LNG incar Proper Emas ke-12 tahun ini
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment