Semarang (ANTARA) - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo bersilaturahmi sekaligus menimba ilmu ke sejumlah tokoh lintas agama di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Minggu.
Pertemuan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Roudlotussalaam Cimone yang dihadiri pengasuh Ponpes KH Abdul Mu'thi, KH Hasan Basri, KH Ahmad Baijuri, KH Syahru Wardi, KH Mahmudin Abdullah, KH Abdullah Tholib. Selain itu, ada Romo Ruby Santamoko (Buddha), Gst. Artha (Hindu), Jhoni Tan (Tao), Herman Suhanda (Khonghucu), Pendeta Ronny Samantimbang (Kristen).
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Ganjar mengatakan para tokoh agama mempunyai peran penting untuk kelahiran dan keberlangsungan negara Indonesia. Keberagaman yang dimiliki Indonesia, lanjut Ganjar, harus terus dirawat dan dijaga, diantaranya dengan melibatkan peran tokoh agama.
"Apa yang kami lakukan di Jawa Tengah adalah merawat kebhinekaan dan toleransi, salah satunya membuat saling menghormati. Candi Borobudur dan Candi Prambanan kami jadikan pusat ibadah bagi umat Buddha dan Hindu, bukan hanya tempat wisata," tuturnya.
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menceritakan saat bergandengan dengan ulama dalam mengentaskan kemiskinan melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng.
Baca juga: Pengamat nilai Mahfud MD beri dampak elektoral signifikan bagi Ganjar
Baca juga: Siti Zuhro: Aura dan ekspresi faktor perempuan lebih pilih Ganjar
"Saat itu APBD kita kecil, maka kita ketemu dengan ulama dan mengembangkan Baznas. Yang dulunya sebulan hanya Rp200 juta, sekarang bisa Rp6 miliar," ujarnya.
Ke depan, Ganjar akan melibatkan para tokoh agama untuk menentukan arah kebijakan.
"Ke depan kita perlu mendengarkan para tokoh agama tiap perencanaan sehingga partisipasi yang merepresentasikan kelompok-kelompok itu kelak kemudian ikut serta berkontribusi memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. Ini yang bisa menjaga situasi kondusif," katanya.
KH Abdul Mu'thi menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok yang mampu merangkul sekaligus membawa aspirasi dari para ulama dalam membangun bangsa.
"Pak Ganjar kita harapkan menjadi Presiden Indonesia 2024 dan malah kami mohon bisa dua periode nanti," ujar ulama yang akrab disapa KH Utin.
Sekian kali pemilihan presiden, KH Utin mengaku hanya kali ini dirinya benar-benar memilih dan mendukung calon presiden yakni Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Mahasiswa harus siap dengan perubahan zaman
"Saya mengalami beberapa kali Pilpres. Kali ini yang pas saya pilih itu hanya Pak Ganjar karena kita mengharapkan damai, kita bisa damai, bisa ibadah, pokoknya tenteramlah," ujarnya.
Menurutnya, kalangan pesantren tidak asing lagi dengan sosok Ganjar Pranowo sebab politikus berambut putih itu menikahi Siti Atikoh yang tak lain adalah cucu ulama besar di Purbalingga.
"Pak Ganjar itu istrinya dari kalangan pesantren, keluarga pesantren. Ya, mertuanya seorang kiai yang punya pesantren," ujarnya.
Pertemuan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Roudlotussalaam Cimone yang dihadiri pengasuh Ponpes KH Abdul Mu'thi, KH Hasan Basri, KH Ahmad Baijuri, KH Syahru Wardi, KH Mahmudin Abdullah, KH Abdullah Tholib. Selain itu, ada Romo Ruby Santamoko (Buddha), Gst. Artha (Hindu), Jhoni Tan (Tao), Herman Suhanda (Khonghucu), Pendeta Ronny Samantimbang (Kristen).
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Ganjar mengatakan para tokoh agama mempunyai peran penting untuk kelahiran dan keberlangsungan negara Indonesia. Keberagaman yang dimiliki Indonesia, lanjut Ganjar, harus terus dirawat dan dijaga, diantaranya dengan melibatkan peran tokoh agama.
"Apa yang kami lakukan di Jawa Tengah adalah merawat kebhinekaan dan toleransi, salah satunya membuat saling menghormati. Candi Borobudur dan Candi Prambanan kami jadikan pusat ibadah bagi umat Buddha dan Hindu, bukan hanya tempat wisata," tuturnya.
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menceritakan saat bergandengan dengan ulama dalam mengentaskan kemiskinan melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng.
Baca juga: Pengamat nilai Mahfud MD beri dampak elektoral signifikan bagi Ganjar
Baca juga: Siti Zuhro: Aura dan ekspresi faktor perempuan lebih pilih Ganjar
"Saat itu APBD kita kecil, maka kita ketemu dengan ulama dan mengembangkan Baznas. Yang dulunya sebulan hanya Rp200 juta, sekarang bisa Rp6 miliar," ujarnya.
Ke depan, Ganjar akan melibatkan para tokoh agama untuk menentukan arah kebijakan.
"Ke depan kita perlu mendengarkan para tokoh agama tiap perencanaan sehingga partisipasi yang merepresentasikan kelompok-kelompok itu kelak kemudian ikut serta berkontribusi memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. Ini yang bisa menjaga situasi kondusif," katanya.
KH Abdul Mu'thi menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok yang mampu merangkul sekaligus membawa aspirasi dari para ulama dalam membangun bangsa.
"Pak Ganjar kita harapkan menjadi Presiden Indonesia 2024 dan malah kami mohon bisa dua periode nanti," ujar ulama yang akrab disapa KH Utin.
Sekian kali pemilihan presiden, KH Utin mengaku hanya kali ini dirinya benar-benar memilih dan mendukung calon presiden yakni Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Mahasiswa harus siap dengan perubahan zaman
"Saya mengalami beberapa kali Pilpres. Kali ini yang pas saya pilih itu hanya Pak Ganjar karena kita mengharapkan damai, kita bisa damai, bisa ibadah, pokoknya tenteramlah," ujarnya.
Menurutnya, kalangan pesantren tidak asing lagi dengan sosok Ganjar Pranowo sebab politikus berambut putih itu menikahi Siti Atikoh yang tak lain adalah cucu ulama besar di Purbalingga.
"Pak Ganjar itu istrinya dari kalangan pesantren, keluarga pesantren. Ya, mertuanya seorang kiai yang punya pesantren," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023
0 comments:
Post a Comment