Kami akan terus berjuang dan berjuang hingga kami bebas dan merdeka. Yerusalem adalah ibu kota kami
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun meminta komunitas internasional untuk meninjau kondisi lapangan di Palestina atas situasi perang yang dihadapi dengan Israel.

"Kami membutuhkan komunitas internasional untuk pergi ke sana dan melihat apa yang terjadi," kata Dubes Palestina usai rapat koordinasi dengan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Sebagai bagian dari komunitas internasional, Dubes Zuhair Al-Shun juga meminta Indonesia yang selama ini memberikan dukungan terhadap Palestina untuk turut serta memberikan bantuan agar Israel menghentikan agresi-nya.

"Jadi sekarang Presiden kami dan otoritas kami, diplomasi kami pergi seluruh dunia untuk menghentikan ini, dan kami meminta Indonesia juga untuk mengikuti dan melakukan upaya yang sama. Tidak diragukan lagi komitmen Indonesia tentang bagaimana menghentikan agresi tersebut," tuturnya.

Dia pun berharap komunitas internasional dapat membantu mengatasi perang antara Palestina-Israel, sebagaimana atensi global yang diberikan atas perang antara Rusia dengan Ukraina.

"Mudah-mudahan komunitas internasional dapat mengatasi masalah kami, sebagaimana yang terjadi di belahan dunia lain, seperti Ukraina. Lihat Eropa, apa yang mereka lakukan melawan Rusia, Amerika (juga), tapi mengapa tidak dengan Palestina? mengapa Anda tidak mencoba melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah ini. Bicara soal solusi," ujarnya.

Baca juga: Bamsoet: Indonesia harus cari dukungan untuk perdamaian di Palestina

Baca juga: Menlu Rusia dan sekjen Liga Arab dorong negosiasi Palestina-Israel


Dia lantas menjelaskan situasi di lapangan yang terjadi atas serangan Israel saat ini menyasar seluruh elemen masyarakat, baik anak-anak hingga kelompok lanjut usia, serta tanpa melihat fungsi bangunan sekalipun.

"Situasinya yang sudah kita bahas di lapangan, sangat sulit. Ini tidak mudah. Membunuh warga sipil di wilayah Gaza, khususnya di Gaza, lebih dari 800 orang kini telah terbunuh oleh bom Israel," imbuhnya.

Tak terkecuali, lanjut dia, Rumah Sakit Indonesia yang berada di Jalur Gaza ikut terkena serangan Israel, sehingga diduga mengakibatkan satu Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban jiwa.

"Bahkan rumah sakit Anda, rumah sakit Anda di Gaza, Rumah Sakit Indonesia telah hancur, satu orang WNI terbunuh," ucapnya.

Baca juga: Palestina desak komunitas internasional hentikan penjajahan Israel

Baca juga: Jusuf Kalla: Serangan Hamas ke Israel untuk kebebasan dan kemerdekaan


Menurut dia, situasi yang terjadi saat ini sedianya merupakan situasi sehari-hari yang selama ini dihadapi oleh Palestina, di mana tidak memberikan kesempatan untuk terciptanya kehidupan yang layak sebagaimana masyarakat global lainnya.

"Jika ada yang bertanya mengapa, mengapa hal itu terjadi saat ini, semua orang tahu bahwa agresi Israel ini bukan yang pertama kali, (ini) aktivitas sehari-hari di Yerusalem, dan semua kota di Tepi Barat," ucapnya.

Terakhir, dia pun menegaskan bahwa Palestina akan terus berjuang mempertahankan kedaulatan wilayahnya atas Israel.

"Kami akan terus berjuang dan berjuang hingga kami bebas dan merdeka. Yerusalem adalah ibu kota kami," kata dia.

Selain Fadli Zon, turut hadir pula Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Bagus Hendraning Kobarsyih, dan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI-Parlemen Palestina Syahrul Aidi Maazat.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023