Makassar (ANTARA) - Salah seorang Pejabat Pemerintah Kota Makassar, Zulkiflie Marauni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar, Sulawesi Selatan, Senin malam.

Almarhum yang menjabat Kepala Sub Bagian Hukum Pemkot tersebut wafat pada pukul 18.45 WITA.

Kepala Dinas Infokom Makassar Ismail Hajiali saat dikonfimasi soal kematian almarhum membenarkan kabar tersebut.

Baca juga: Pemkot Makassar laksanakan rapid test massal COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulsel berbagi cerita kesembuhannya
Baca juga: Riwayat perjalanan Lansia positif COVID-19 di Sultra dari Makassar


Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Makassar ini mengungkapkan, almarhum sempat dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong.

"Informasinya, dia (almarhum) dirawat di RS Haji, gejalanya sesak nafas dan sulit menelan. Hari ini tadi sempat masuk kantor," ujar Ismail.

Sebelumnya, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Selatan melansir jumlah kasus korona di Sulsel mencapai 112 orang positif.

"Ada penambahan jumlah positif 30 orang, jadi total 112 orang. 50 persen itu dari Makassar, kontaknya adalah histori lokal instrasmision (penularan lokal)," sebut Kepala Dinas Kesehatan Sulsel M Ichsan Mustari saat video confrence, Senin malam.

Ia menuturkan penularan lokal di Makassar itu berasal dari kontak dengan kerabat dan temannya. Sehingga penambahan kontak itu terjadi secara berantai.

Sedangkan untuk penambahan lain dari Kabupaten Sidrap tujuh orang, Gowa dua orang, Maros Tiga orang, Pangkep dan Takalar masing-masing satu orang.

Dari penambahan itu, jumlah positif COVID-19 di Kota Makassar menjadi 68 orang. Sebelumnya, di Sulsel ada 82 kasus naik menjadi 112 kasus atau bertambah 30 orang.

"Dari grafik ini menunjukkan bahwa masyarakat belum paham bahwa negara dalam kondisi darurat," kata Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal MI saat video confrence di Posko Induk COVID-19 Makassar.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2020