Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Presiden RI Fadjroel Rachman mengatakan Presiden RI Joko Widodo ingin memberikan legacy atau warisan Indonesia sentris pada akhir pemerintahannya di tahun 2024.
"Presiden ingin memberikan legacy, Indonesia semua merata. Harapan Presiden, legacy 2024 Indonesia-sentris," kata Fadjroel dalam webinar Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Senin.
Fadjroel mengatakan Pemerintaan Jokowi-Ma'ruf Amin ingin memastikan pembangunan berjalan di segala sektor, hingga terwujud keadilan yang merata.
Dia menekankan daerah pinggiran menjadi prioritas. Papua, Papua Barat dan wilayah Timur Indonesia menjadi perhatian.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pembangunan harus Indonesia sentris
Baca juga: Kinerja lima tahun, Menhub sebut Indonesia Sentris buka ekonomi baru
Baca juga: Kemenhub terus optimalkan Program Indonesia Sentris, ini pencapaiannya
"Bahkan Presiden menunjuk Wapres sebagai Ketua Dewan Pengarah Percepatan Pembangunan Papua," kata Fajdroel.
Dia menekankan ada banyak daerah tertinggal yang perlu dibangun agar tidak terjadi kesenjangan. Pembangunan SDM dan infrastruktur yang merata sangat penting karena secara ekonomi, Pulau Jawa memperoleh sekitar 55 persen kue pembangunan, dan Sumatera memperoleh 29 persen.
"Jawa dan Sumatera sudah mengambil sekitar 75-80 persen kue pembangunan. Selebihnya dibagi Kalimantan hanya 8 persen, Sulawesi, Maluku dan Papua," ujar Fadjroel.
Dia menegaskan legacy Indonesia sentris yang dikehendaki Presiden adalah tidak boleh ada satu pulau pun yang tertinggal, dan tidak boleh ada satu rakyat pun tertinggal.
"No one left behind. Presiden mengatakan bukan hanya pembangunan fisik atau infrastruktur, tapi pembangunan SDM. Pemerintah ingin memastikan pembangunan merata di semua wilayah," ujar dia.
"Presiden ingin memberikan legacy, Indonesia semua merata. Harapan Presiden, legacy 2024 Indonesia-sentris," kata Fadjroel dalam webinar Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Senin.
Fadjroel mengatakan Pemerintaan Jokowi-Ma'ruf Amin ingin memastikan pembangunan berjalan di segala sektor, hingga terwujud keadilan yang merata.
Dia menekankan daerah pinggiran menjadi prioritas. Papua, Papua Barat dan wilayah Timur Indonesia menjadi perhatian.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pembangunan harus Indonesia sentris
Baca juga: Kinerja lima tahun, Menhub sebut Indonesia Sentris buka ekonomi baru
Baca juga: Kemenhub terus optimalkan Program Indonesia Sentris, ini pencapaiannya
"Bahkan Presiden menunjuk Wapres sebagai Ketua Dewan Pengarah Percepatan Pembangunan Papua," kata Fajdroel.
Dia menekankan ada banyak daerah tertinggal yang perlu dibangun agar tidak terjadi kesenjangan. Pembangunan SDM dan infrastruktur yang merata sangat penting karena secara ekonomi, Pulau Jawa memperoleh sekitar 55 persen kue pembangunan, dan Sumatera memperoleh 29 persen.
"Jawa dan Sumatera sudah mengambil sekitar 75-80 persen kue pembangunan. Selebihnya dibagi Kalimantan hanya 8 persen, Sulawesi, Maluku dan Papua," ujar Fadjroel.
Dia menegaskan legacy Indonesia sentris yang dikehendaki Presiden adalah tidak boleh ada satu pulau pun yang tertinggal, dan tidak boleh ada satu rakyat pun tertinggal.
"No one left behind. Presiden mengatakan bukan hanya pembangunan fisik atau infrastruktur, tapi pembangunan SDM. Pemerintah ingin memastikan pembangunan merata di semua wilayah," ujar dia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment