Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah akan mengkoordinasi laboratorium-laboratorium yang mampu melakukan pengurutan keseluruhan genom untuk meneliti mutasi virus corona penyebab COVID-19, yang sudah dideteksi di beberapa negara.
"Mungkin ada sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia bersama Menteri BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang memiliki kemampuan untuk genome sequencing untuk bekerja sama, bertukar informasi, dan proses kerja," kata Budi dalam telekonferensi pers dari Kantor Presiden di Jakarta, Selasa.
Kementerian Kesehatan, ia mengatakan, akan meminta rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 rutin mengirimkan sampel pemeriksaan pasien ke laboratorium yang ditunjuk untuk keperluan penelitian mutasi virus corona.
"Kami juga akan memastikan bahwa rumah sakit-rumah sakit rujukan yang banyak pasien Covid-19 mengirimkan sampelnya secara rutin," katanya.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa pemerintah juga menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional dalam meneliti mutasi virus corona penyebab COVID-19.
"Ini untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia, karena memang virusnya penyebarannya sudah di tataran dunia," katanya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara itu mengatakan bahwa sampai sekarang belum diketahui apakah virus corona yang sudah bermutasi juga masuk ke wilayah Indonesia.
"Sampai sekarang kita belum tahu, karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, (pengurutan keseluruhan genom), harus di-sequence genetic information (diurutkan informasi genetik) dari virus ini," katanya.
Dia mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, untuk mencegah penularan virus corona.
Baca juga:
Pemerintah antisipasi masuknya varian baru virus corona dari Inggris
Kanada temukan dua kasus varian baru virus corona di Ontario
"Mungkin ada sekitar 11 dari 12 lab di Indonesia bersama Menteri BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang memiliki kemampuan untuk genome sequencing untuk bekerja sama, bertukar informasi, dan proses kerja," kata Budi dalam telekonferensi pers dari Kantor Presiden di Jakarta, Selasa.
Kementerian Kesehatan, ia mengatakan, akan meminta rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 rutin mengirimkan sampel pemeriksaan pasien ke laboratorium yang ditunjuk untuk keperluan penelitian mutasi virus corona.
"Kami juga akan memastikan bahwa rumah sakit-rumah sakit rujukan yang banyak pasien Covid-19 mengirimkan sampelnya secara rutin," katanya.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa pemerintah juga menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional dalam meneliti mutasi virus corona penyebab COVID-19.
"Ini untuk melihat, mengetahui pola penyebarannya di dunia, karena memang virusnya penyebarannya sudah di tataran dunia," katanya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara itu mengatakan bahwa sampai sekarang belum diketahui apakah virus corona yang sudah bermutasi juga masuk ke wilayah Indonesia.
"Sampai sekarang kita belum tahu, karena untuk bisa mendeteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing, (pengurutan keseluruhan genom), harus di-sequence genetic information (diurutkan informasi genetik) dari virus ini," katanya.
Dia mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, untuk mencegah penularan virus corona.
Baca juga:
Pemerintah antisipasi masuknya varian baru virus corona dari Inggris
Kanada temukan dua kasus varian baru virus corona di Ontario
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2020
0 comments:
Post a Comment