Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kepada seluruh tenaga kesehatan, khususnya dokter, untuk terus membangun kesadaran masyarakat agar mau melaksanakan vaksinasi, sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Kita harus membangun kesadaran masyarakat, melalui sosialisasi dan edukasi secara masif dan terus menerus, untuk menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, melalui pendekatan kesehatan maupun pendekatan keagamaan," kata Wapres Ma’ruf Amin pada acara Pesantren Ramadan Dokter Indonesia (Paramadia) secara daring, Sabtu.
Di hadapan para tenaga kesehatan, Wapres Ma’ruf menjelaskan pandangan agama Islam bahwa mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi merupakan kewajiban umat Islam.
"Menurut pandangan agama mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi itu juga merupakan kewajiban, karena ilmu kesehatan atau kedokteran itu juga termasuk tata aturan Allah (nidzam rabbani) yang terkait dengan sebab akibat atau attasabbub," jelasnya.
Baca juga: Wapres sebut korporasi bisa tingkatkan pemberdayaan nelayan
Baca juga: Wapres: Mudik sunah, mencegah penularan COVID-19 wajib
Baca juga: Ma'ruf Amin: Ibadah Ramadhan di zona merah COVID-19 boleh "rukhsah"
Wapres juga menjelaskan bahwa menjaga diri sendiri dan lingkungan sekitar dari bahaya, termasuk pandemi COVID-19, merupakan kewajiban umat Islam yang tertulis pada Alquran.
"Oleh karena itu maka, menjaga diri dari wabah (al ikhtiraj minal waba), seperti COVID-19, hukumnya adalah wajib," tegasnya.
Wapres Ma’ruf berharap seluruh dokter dan tenaga kesehatan lainnya dapat terus memberikan dedikasi dan kemampuan terbaiknya dalam membantu Pemerintah menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Saya berharap kita semua tetap memberikan dedikasi, pengabdian, dan kemampuan terbaik untuk membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19," katanya.
Pada Ramadan kali ini, yang untuk kedua kalinya berlangsung di tengah pandemi COVID-19, Wapres meminta seluruh tenaga kesehatan untuk lebih bersemangat dan bersabar dalam menjalani ibadah.
"Dengan kondisi seperti ini, bukan berarti menyurutkan semangat kita dalam beribadah, tetapi harus membuat kita lebih semangat, lebih bersabar, lebih bertakwa, serta lebih bertawakal dalam menjalani kehidupan dalam kondisi apa pun," ujarnya.
"Kita harus membangun kesadaran masyarakat, melalui sosialisasi dan edukasi secara masif dan terus menerus, untuk menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, melalui pendekatan kesehatan maupun pendekatan keagamaan," kata Wapres Ma’ruf Amin pada acara Pesantren Ramadan Dokter Indonesia (Paramadia) secara daring, Sabtu.
Di hadapan para tenaga kesehatan, Wapres Ma’ruf menjelaskan pandangan agama Islam bahwa mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi merupakan kewajiban umat Islam.
"Menurut pandangan agama mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi itu juga merupakan kewajiban, karena ilmu kesehatan atau kedokteran itu juga termasuk tata aturan Allah (nidzam rabbani) yang terkait dengan sebab akibat atau attasabbub," jelasnya.
Baca juga: Wapres sebut korporasi bisa tingkatkan pemberdayaan nelayan
Baca juga: Wapres: Mudik sunah, mencegah penularan COVID-19 wajib
Baca juga: Ma'ruf Amin: Ibadah Ramadhan di zona merah COVID-19 boleh "rukhsah"
Wapres juga menjelaskan bahwa menjaga diri sendiri dan lingkungan sekitar dari bahaya, termasuk pandemi COVID-19, merupakan kewajiban umat Islam yang tertulis pada Alquran.
"Oleh karena itu maka, menjaga diri dari wabah (al ikhtiraj minal waba), seperti COVID-19, hukumnya adalah wajib," tegasnya.
Wapres Ma’ruf berharap seluruh dokter dan tenaga kesehatan lainnya dapat terus memberikan dedikasi dan kemampuan terbaiknya dalam membantu Pemerintah menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Saya berharap kita semua tetap memberikan dedikasi, pengabdian, dan kemampuan terbaik untuk membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19," katanya.
Pada Ramadan kali ini, yang untuk kedua kalinya berlangsung di tengah pandemi COVID-19, Wapres meminta seluruh tenaga kesehatan untuk lebih bersemangat dan bersabar dalam menjalani ibadah.
"Dengan kondisi seperti ini, bukan berarti menyurutkan semangat kita dalam beribadah, tetapi harus membuat kita lebih semangat, lebih bersabar, lebih bertakwa, serta lebih bertawakal dalam menjalani kehidupan dalam kondisi apa pun," ujarnya.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment