Sementara, pada periode 2019-2024 ini, hanya 10 persen dari Anggota DPR berusia di bawah 40 tahun. Dengan angka-angka tersebut, menunjukkan keterwakilan anak muda di parlemen masih belum optimal
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR dari kalangan muda Dyah Roro Esti menilai tingkat keterwakilan pemuda di parlemen Indonesia masih belum optimal.Menurut dia, saat ini, jumlah generasi Z (9-24 tahun) dan milenial (25-40 tahun) mendominasi populasi penduduk Indonesia yakni sebesar 53,52 persen.
"Sementara, pada periode 2019-2024 ini, hanya 10 persen dari Anggota DPR berusia di bawah 40 tahun. Dengan angka-angka tersebut, menunjukkan keterwakilan anak muda di parlemen masih belum optimal," kata Roro Esti saat diskusi daring Roro Talks sesi kedua seperti disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Namun demikian, Anggota Komisi VII DPR itu mengharapkan dengan keterwakilan yang ada, kalangan muda di DPR dapat maksimal memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai dengan komisi yang dinaungi.
Dalam platform diskusi rutin yang diinisiasi Dyah Roro Esti dan kali ini bertema "Kiprah Pemuda di Parlemen" itu menghadirkan pembicara para tokoh muda di dunia politik yaitu Anggota Komisi VI DPR Tommy Kurniawan, Anggota Komisi X DPR Bramantyo Suwondo, dan Anggota Komisi I DPR Rizki Natakusumah.
Bramantyo Suwondo mengatakan dengan terjun di dunia politik akan memberikan kesempatan untuk berkontribusi lebih banyak kepada negara.
Sebagai anggota komisi DPR yang membidangi pendidikan, politisi muda Partai Demokrat itu menilai poin penting pembangunan bangsa adalah investasi secara besar-besaran di sumber daya manusia (SDM).
Terkait COVID-19, Bramantyo mengatakan dirinya bersama Komisi X DPR berkonsentrasi pada optimalisasi pemberian vaksin COVID-19 kepada para guru dan pelajar.
Sementara, Tommy Kurniawan menyebutkan dari adanya stigma negatif pemuda di dunia politik, dirinya tergerak membuktikan bahwa pemuda di parlemen memiliki integritas tinggi dan dedikasi yang baik.
Menurut dia, dalam memasuki bonus demografi ke depan, pemuda Indonesia harus bisa mengambil tongkat estafet dan terjun ke dunia politik sekaligus membuktikan stigma negatif tersebut hanya sekedar asumsi dan bukan fakta.
Soal COVID, Tommy mengatakan Komisi VI DPR telah mengadakan rapat darurat untuk membahas pembangunan rumah sakit modular tambahan dan distribusi oksigen oleh BUMN ke sejumlah daerah di Indonesia.
Menurut anggota parlemen muda PKB ini, untuk distribusi vaksin, bisa dibantu Anggota DPR ke dapilnya masing masing.
Sedangkan, Rizki Natakusumah mengaku awalnya memiliki pemikiran yang skeptis untuk terjun ke dunia politik.
Namun, ia sadar kesempatan itu merupakan hal yang langka dan dapat menjadi motivasi bagi kalangan muda lainnya untuk membuat perubahan, sehingga pada akhirnya dia menjadi Anggota DPR.
Terkait COVID, politisi muda Partai Demokrat ini bersama Komisi I DPR telah mendorong adanya kerja sama internasional dalam pengadaan vaksin dan transformasi teknologi dan iptek antarnegara.
Sedangkan, Roro Esti menambahkan untuk Komisi VII DPR, pihaknya telah memperjuangkan pembuatan vaksin dari dalam negeri seperti Vaksin Merah Putih hingga Nusantara.
"Kami juga mendorong produksi vaksin dan alat kesehatan dalam negeri, serta melakukan pembagian sembako bagi masyarakat terdampak COVID-19," kata Anggota DPR milenial dari Partai Golkar tersebut.
Baca juga: Parlemen Remaja siapkan generasi muda jadi pimpinan masa depan
Baca juga: Maudy Ayunda harapkan generasi muda peduli politik
Baca juga: Pemuda diajak berpartisipasi politik aktif
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment