Ini tas terbuat dari kulit kayu, Bapak
Jakarta (ANTARA) - Rangkaian kendaraan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat berhenti sesaat dalam perjalanan menuju hotel tempat peristirahatan, setelah tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Rupanya, Presiden Jokowi hendak membeli tas rajutan asli Papua atau Noken, dari "mama-mama" atau emak-emak penjual di Jalan Raya Hawai Sentani.

"Tas apa ini?" tanya Presiden kepada Paulina Adi, salah seorang mama penjual noken di Jalan Raya Hawai Sentani, Jayapura, sebagaimana keterangan dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, dipantau dari Jakarta, Jumat.

"Ini tas terbuat dari kulit kayu, Bapak," ucap Paulina.

Setelah melihat-lihat dan memilih, Presiden kemudian memutuskan untuk membeli dua noken.

Baca juga: Presiden bertolak ke Papua untuk membuka PON XX

Baca juga: Presiden wajibkan pelayanan publik rahasiakan NIK dan NPWP


Selain Paulina Adi, terdapat juga Anastasya Keren dan Yulita Tebay yang juga menjual noken hasil rajutannya sendiri. Mereka berharap dengan adanya perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, akan banyak orang yang membeli tas rajutan asli Papua tersebut.

Kepala Negara sebelumnya tiba di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, pada pukul 16.20 WIT. Setibanya di bandara, Jokowi langsung memakai noken. Ia juga disambut dengan tarian selamat datang khas Sentani dengan iringan tetabuhan tifa.

Presiden dan rombongan langsung menuju hotel untuk bermalam, dan akan melanjutkan agenda kerja esok hari, di antaranya membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dan meresmikan sejumlah infrastruktur.

Turut menyambut kedatangan Presiden di Bandara Sentani yaitu Pangkogabwilhan III Letjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, dan Pangkoopsau III Marsda TNI Samsul Rizal, sedangkan Gubernur Papua Lukas Enembe menyambut di Hotel tempat Presiden bermalam.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2021