Blora (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut peresmian Bandara Ngloram di Kabupaten Blora oleh Presiden Joko Widodo merupakan sebuah impian yang akhirnya terwujud.

Orang nomor satu di Jateng itu juga mengapresiasi kinerja Kementerian Perhubungan yang memulai pembangunan Bandara Ngloram pada 2019.

"Terima kasih Kementerian Perhubungan, top bekerjanya," ujarnya.

Tidak hanya Kementerian Perhubungan sebagai pelaksana pembangunan, Ganjar juga mengapresiasi kerja sama antardaerah yang telah mewujudkan mimpi peresmian Bandara Ngloram.

"Ada Bupati Blora yang kerjanya juga luar biasa, Bupati Bojonegoro membantu dan ini diundang, Bupati Grobogan juga diundang," katanya.

Menurut Ganjar, yang dibutuhkan ke depan
adalah usaha untuk menghidupkan dan menjaga kawasan Bandara Ngloram sehingga manfaatnya dirasakan banyak pihak.

"Kita bersama-sama menjaga satu kawasan ini untuk bisa memanfaatkan, kita butuh 'create event' dan alhamdulillah uji cobanya bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Sebelum diresmikan oleh Presiden Jokowi, Bandara Ngloram adalah bandara milik PT Pertamina (Persero) yang dibangun untuk menunjang operasional perusahaan dan sudah tidak beroperasi lagi sejak 1984.

Bandara Ngloram dibangun kembali oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2019 hingga 2021 menggunakan APBN.

Kemenhub melakukan pengembangan perpanjangan landas pacu, pelapisan, pembuatan taxiway, apron, pagar pengaman, dan terminal penumpang dengan anggaran senilai Rp132 miliar.

Desain pembangunan terminal bandara tersebut merupakan hasil karya arsitek pemenang sayembara desain bandara.

Bandara Ngloram memiliki landas pacu sepanjang 1.500 x 30 meter, taxiway 142 x 23 meter, apron 90 x 60 meter, dan terminal penumpang seluas 3.526 meter persegi.

Bandara ini menampung pendaratan pesawat ATR 72. Bandara Ngloram memiliki terminal penumpang seluas 3.600 meter persegi yang memuat kapasitas hingga 210 ribu penumpang per tahun.***1***

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021